Lihat ke Halaman Asli

Misbahul Anam

Guru swasta, belajar selamanya

Mulutmu, Harimaumu

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

“Tidak menjadi Presiden tidak patheken” kata mendiang mantan Presiden Soeharto sesaat setelah dilengserkan dari jabatannya pada 21 Mei 1998. Bagaimana kondisi Soeharto setelah tidak jadi presiden terkait dengan ucapan beliau?

Yang masih hangat pada ingatan kita perkataan Anas Urbaningrum, "Kalau ada satu rupiah saja Anas korupsi Hambalang, gantung Anas di Monas," kata Anas di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Jumat, 9 Maret 2012. Sekarang setelah menjadi tersangka KPK, bagaimana imbas dari ucapannya itu?

Sekarang mari tengok jauh ke masa lampau. Kenapa riwayat hidup Pablo Picasso yang pesohor itu begitu menyedihkan? Picasso selalu dikecewakan dan dikhianati oleh teman-temannya, di sepanjang hidupnya, bahkan oleh istri-istrinya sendiri. Ia berkali-kali menikah tetapi tidak pernah merasakan kebahagiaan.Kenapa Picasso begitu menderita? Sewaktu masih kecil, Picasso mempunyai adik yang menderita sakit parah. Karena penyakit tersebut, sang adik meninggal dunia. Dalam kesedihan dan keputusasaannya, Picasso berkata, “Sekarang aku mengerti, ternyata Tuhan itu memang jahat.” Sejak saat itulah penderitaan, kekecewaan, penolakan, dan kepahitan melanda hidupnya. Bahkan sampai meninggal pun ia tidak pernah bahagia. Sangat ironis.

Di satu sisi Picasso sukses dan dikagumi seluruh dunia, akan tetapi tak banyak orang yang tahu bahwa Sang Pelukis terkenal tersebut sangat menderita akibat ucapannya sendiri.Hidup dan mati dikuasai lidah. Lidah lebih tajam daripada pedang, begitu kata pepatah. Siapa yang menggemakannya akan memakan buahnya. Berdasarkan ucapan, kita akan dibenarkan atau dipersalahkan/dihukum. Oleh karena itu berhati-hatilah dalam segala ucapan kita. Berhati-hatilah dalam berpikir, karena apa yang kita pikirkan mungkin segera akan menjadi kenyataan. Begitu pula dengan apa yang kita katakan, entah pada diri sendiri atau kepada orang lain.Ketika kita mengatakan bahwa kita adalah orang yang paling sukses dan orang yang paling berbahagia, pelan tapi pasti kita akan mengecap buah dari ucapan kita tersebut.

Sebaliknya, jika kita sering berprasangka, berkata negatif, tidak pernah bersyukur dengan anugerah Tuhan, percayalah bahwa sesuatu yang buruk sedang mengintai hidup kita. Marilah kita belajar berkata positif dan membangun, bukan hanya untuk diri kita sendiri melainkan juga bagi orang-orang di sekeliling kita. Selanjutnya lihatlah apa yang akan terjadi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline