Lihat ke Halaman Asli

Megatruh

Diperbarui: 8 Mei 2017   06:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

CERAPLAH daun yang lerah dari tangkai saat angin menerpa
kelarah tak jemu mengerip sari hingga laras di sabana
tak ada yang mampu memegat dayuh menyembul ke angkasa

Larik megatruh pun mengguguh dewala hingga kabut pekat berjelaga
raga berkeliaran, sedangkan batin bertikai tanpa jeda atas sunyata
roh merasuk antah-berantah, memicu ragam anomali rasa dalam dada

Pagutlah sukma yang laun meringkuk di ruang paling tepi
lekaslah gait kewarasan sebelum deram ahmak ringkus akal budi
nanar rintangi cergas hingga surut aforisme dari lubuk hati
Yogyakarta, 9 Oktober 2016

Silakan baca sajak saya yang lain: KOSMOGRAFI JIWA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline