Lihat ke Halaman Asli

Aberasi

Diperbarui: 15 Februari 2017   13:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SERI wajahmu muncul lagi dari balik perigi, leburlah perihku
sejak kenihilanmu, kurasa ada bias rupa tak seragam denganku
penderitaan kian meraja saat rindu ini meradang dalam jiwaku

Bila cahaya langit dan bumi sirna, Mahacahaya menyisihkan kegelapan
bukankah keberadaan aberasi akibat anortopia yang menyumpal laju akal?
tak perlu kilah sekadar membenarkan diri karena laku melenceng

Berdirilah secara ajek agar terang antara tubuh dan bayangan
bagaimanapun, pusat cahaya akan tetap berada tepat pada posisinya
lihatlah, mana yang kekal dan siapa bergerak menuju ketiadaan!
Yogyakarta, 12 Agustus 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline