Lihat ke Halaman Asli

Selamat Untuk Garuda Muda Atas Prestasinya!

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1378177956663985228

Setelah 11 tahun menanti, akhirnnya timnas u-16 dapat masuk babak final AFF Cup u-16 di Myanmar meskipun pada akhirnya harus kalah menyakitkan dari Malaysia lewat drama adu penalti. Meskipun kalah, perjuangan adik-adik kita harus diapresiasi dan ini merupakan pencapaian tertinggi timnas sejak turnamen ini pertama kali digelar. Beberapa bakat muda mulai tercium seperti striker Gatot Wahyudi yang muncul ditengah dahaga striker timnas sejak ditingggal Bambang Pamungkas.

Timnas wajib melakukan perbaikan terutama meningkatkan mental bertanding kita. Permainan individu sudah bagus, tapi kerjasama tim juga harus ditingkatkan. Karena bagaimanapun, sebuah tim meskipun mempunyai skill rata-rata, tetapi mempunyai kolektivitas tinggi maka akan menjadi tim yang solid dalam bertahan maupun menyerang. Asupan gizi dan kesehatan pemain menjadi hal wajib juga yang harus diperhatikan pengurus timnas.

Mengingat banyaknya potensi muda bangsa, tetapi saat mereka beranjak dewasa sering terjadi penurunan peforma. Beberapa yang dapat diidentifikasi adalah:

1.Kualitas liga indonesia mulai dari keuangan klub sampai infrastruktur yang masih sangat buruk.

2.Pengurus belum sepenuhnya berkontribusi untuk memajukan sepakbola.

3.Jenjang pengembangan bibit muda masih sangat kurang. Hanya ada kompetisi U-21 saja yang menjadi kompetisi termuda, sementara u-19 dan U-17 belum ada.

4.Sport science masih sangat jarang diterapkan di klub-klub sepakbola kita.

5.tambahkan sendiri......

Menurut saya sungguh keterlaluan bila ada yang sinis terhadap timnas usia muda apalagi sampai mendo’akan kalah. Terbukti Allah tidak mengabulkan do’a kalian yang memprediksi bahkan tak lolos penyisihan karena kalah dengan Singapura dan Malaysia. Sebenarnya inilah yang kalian sedang lakukan pada adik-adik kita.

[caption id="attachment_285263" align="aligncenter" width="377" caption="sumber: tempo.co"][/caption] Apakah dengan mengejek dapat menguatkan mental? Apakah justru tambah drop?

Bukankah sebagai guru, kita harus memberi contoh yang baik dan motivasi positif agar anak-anak didik kita sukses?

Apakah yang sudah dapat kalian lakukan di usia 16 tahun? Apakah mengharumkan bangsa seperti adik-adik kita ini?

Kritik haruslah yang membangun, bagai obat bagi orang sakit.

Bila ada yang dendam pribadi dengan La Nyalla silahkan, tapi jangan limpahkan dendam itu kepada anak-anak yang tidak ada hubungannya dengan anda. Karena bagaimanapun, meskipun bapaknya mencuri, apakah anaknya ikut mendapat dosa mencuri? Tuhan Maha Adil.

Wassalam,,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline