Puasa tahun ini terasa istimewa di tengah pandemi COVID-19, begitulah yang mungkin kita rasakan. Di satu sisi harus menahan lapar dan dahaga bagi ummat Islam, aspek lain juga harus bertahan di tengah badai wabah yang sampai ini masih belum ada obat ajaib sebagai penakluk virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan China.
Ada yang merasakan kesulitan di tengah pandemi ini? tentu saja jawabannya "Iya" terlebih terhadap korban terdampak dalam lingkaran kurang mampu, masyarakat lapis bawah, akan begitu terasa dampak secara langsung dimana roda ekonomi tidak dapat berjalan secara normal.
Bencana COVID-19 adalah musibah tragedi kemanusiaan yang harus dihadapi bersama dengan bergotong royong. Sebagai bagian pemerintahan, Kementerian Sosial (Kemensos) di bawah nakhoda Juliari P Batubara terus bergerilya menyusuri Gang-gang sempit, RT/RW, dari kampung ke kampung maupun kelurahan seakan tidak ada lelahnya untuk berjumpa langsung masyarakat lapis bawah yang terkena dampak covid-19 untuk melakukan pengawasan dan memastikan pendistribusian bantuan sosial (bansos) berupa paket sembako dari Presiden Joko Widodo kepada warga penerima manfaat, seperti yang telah dilakukan di Kelurahan Jatimakmur, RT 03 RW 07 Pondokgede, Kota Bekasi, Jawa Barat dengan mendampingi di lokasi adalah Kabareskrim Polri, Komjen Listyo Sigit Prabowo (16/5).
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri juga ikut bersama Mensos mengawasi pendistribusian bansos sembako di kawasan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan(19/5).
Saya mengutip Menteri Sosial Juliari P Batubara "Kami juga berharap kepada KPK untuk diberikan pendampingan dan diingatkan juga apabila ada rambu-rambu, ada potensi pelanggaran".
Sedangkan Ketua KPK Firli Bahuri menyatatakan "Niatan kita adalah satu, bagaimana kita bisa memberikan kepastian bahwa setiap warga negara yang punya hak untuk menerima bantuan itu sampai".
Mensos Juliari P. Batubara tentu tidak bisa berjalan sendiri, dengan mengedepankan budaya gotong royong serta kerja sama semua pihak, karena hal ini tidak dapat berjalan secara parsial dan saling mengandalkan.
Mensos bekerja sama dengan Lembaga Anti Rasuah (KPK) dan Bareskrim Polri sebagai upaya pengawasan, keterbukaan dan sistem pencegahan tindak pidana korupsi di lapangan sedini mungkin.
Diketahui Presiden Jokowi melalui Kemensos memberikan bantuan kepada warga yang terdampak pandemi corona di Indonesia. Bantuan itu berupa bantuan sosial tunai senilai Rp600 ribu per bulan selama tiga bulan ke depan yang mencakup 9 juta KK dan paket sembako. Dengan begitu bantuan dapat tepat sasaran, tepat guna, dan sampai kepada penerima.
Namun, pemerintah tidak dapat berjalan sendiri dalam menjalankan tugas berat di tengan darurat kesehatan namun mulia ini, butuh dukungan semua pihak untuk saling bergandengan tangan, karena kerja sama semua pihak adalah solusinya. Kita harus sadar bahwa corona bukan hanya urusan pemerintah melainkan juga urusan seluruh rakyat urusan kita bersama. Dengan menggandeng Bareskrim Polri, KPK dan juga akan segera turun Kejaksaan, Kemensos terus menjaga keseimbangan antara tuntutan kecepatan dan pengawasan , perintah Presiden pun dijalankan Mensos Juliari P Batubara dengan nyata di lapangan
Semoga dunia khususnya Indonesia segera kembali pulih seperti sedia kala, dengan begitu dapat menjalankan kehidupan baru setelah berbulan-bulan di hantam badai corona, sebagaimana yang selalu Mensos Juliari P Batubara sampaikan ketika berdialog dengan masyarakat ditengah menyusuri dari kampung ke kampung, " Bapak - Bapak dan Ibu-Ibu marilah kita semua menjaga kesehatan dan seraya berdoa semoga COVID-19 cepat berlalu".