Lihat ke Halaman Asli

Jangan Sampai Timnas Kena Kartu Lagi

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Menurut saya, idealnya Timnas kita, Tim Garuda yang akan berlaga pada leg pertama partai puncak Final Piala AFF 2010 nanti, cukup terkena kartu putih bernama kartu sportifitas berlogo garuda yang didesain watermark dan bertuliskan kata "fair play & independent". Hal ini supaya skuad merah putih dapat berjuang dengan semangat sportifitas meraih hasil terbaik tanpa dibebani hal-hal lain di luar ekspektasi merekan dan juga harapan segenap fan seluruh nusantara. Kira-kira inilah filosofi kata fair play pada kartu tersebut.

Lalu, kata independent yang mengiringinya berarti bahwa dengan membawa semangat kejayaan RI, Timnas dapat berjuang atas nama rakyat Indonesia yang majemuk bukan atas nama seseorang atau segolongan tertentu apalagi golongan politik. Karena jelas Timnas bukan kendaraan politik.

Cukup mengecewakan, akhir-akhir ini Trending Topik di berbagai media seputar hal ini, berbagai tanggapan pun muncul. Umumnya tanggapan mengarah pada satu hal "Timnas jangan sampai seolah-olah dibuat menjadi alat politik golongan tertentu, adalah tidak elegan apalagi dalam kondisi saat ini".

Saya sendiri menuliskan sebuah komentar dan harapan pada berita berkaitan dengan hal ini, pada sebuah media online.

"Cukuplah saat ini saja Timnas terkena satu kartu "kuning" belogo beringin, jangan sampai ada kartu kuning kedua, apalagi terkena kartu -merah- berlogo kepala banteng, misalnya. Atau dapat kartu -biru- berlogo bintang, dan kartu-kartu dengan logo yang lain. :) apapun alasan dibaliknya.

Well, Selamat berjuang Tim Garuda, laskar merah putih. Tatap dan patuk dengan garang setiap lawan yang menghadang. Genggam erat sukses dan sambar prestasi lalu bawa terbang pulang ke negerimu dengan bangga.

Fair Play & Independent

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline