Lihat ke Halaman Asli

Mupi Anisah

Lafdzan Ma'nanan wa Amalan

Neuroscience: Komunikasi Ala Neuron

Diperbarui: 24 Mei 2022   14:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Seperti halnya kita sehari - hari, ternyata syaraf tubuh kita secara alamiah juga melakukan interaksi. eistt... bukan ngobrol atau cerita sana sini seperti yang sering kita lakukan. Melainkan komunikasi yang dilakukan neuron berbeda dengan komunikasi yang kita lakukan. he... he...

Komunikasi pada tubuh kita berinterkasi menggunakan Neurotrasnmiter untuk menjalankan tugas – tugas nya disetiap tubuh manusia. Misalnya adalah bernafas, mencerna makanan, menggerakkan otot – otot yang ada ditubuh kita, mengontrol konsentrasi, dan masih banyak lagi. Lalu apa sih Neurotransmiter itu sendiri ?


Molekul atau zat kimia yang bertugas membawa pesan dalam tubuh kita, dengan mengirimkan sinyal atau pesan antar neuron dari sel saraf menuju sel – sel yang ada ditubuh kita disebut dengan Neurotrasmiter.  Sel – sel yang ada pada tubuh kita ini misalnya adalah sel kelenjar, sel – sel yang berada dibagian otot – otot dan sel saraf lainnya. Lalu komunikasi ala neuron itu seperti apa ?

Neuron sering kita sebut sebagai sel saraf. Sedangkan Neurotransmiter sendiri merupakan patner penting yang beperan menemani neuron dalam menjalankan fungsi sistem saraf. Disinilah Neurontransmiter atau molekul ini membawakan pesan kimia kepada antar sel dan menempel pada masing – masing sel tujuan ( sel kelenjar, otot – otot tangan, dll). tugas Neurotransminter ga hanya satu loh. Tetapi Neurotranmiter ini memiliki fungsi yang berbeda – beda tergantung pada jenis reseptor yang terhubung. Berikut adalah beberapa jenis Neurotransmiter yang dapat kita ketahui :

1. Asetilkolin (Aceptylcholine )

Neurotransmiter jenis ini berfungsi untuk memicu kontraksi pada otot – otot, merangsang kerja  hormon, mengontrol detak jantung. Dan yang tak kalah penting juga bertugas menjaga fungsi kognitif otak dan mengoptimalkan kerja memori pada otak dalam sistem saraf pusat. Asetilkolin (Aceptylcholine ) memiliki bentuk molekul neurotransmiter yang kecil namun memiliki peranan tugas utama pada sistem saraf perifer (tepi). Asettilkolin = Neurotransmiter Rangsang. Oleh karena itu jika asetilkolin  pada tubuh kita rendah maka orang tersebut dapat mengalami masalah pada daya ingat dan pikirannya. Seperti terkena penyakit Alzheimer.

2. Glutamat

Tugas Neurotransmiter jenis ini adalah untuk mengoptimalkan fungsi kognitif pada otak. Glutamat lah yang berfungsi sebagai pengantar rangsang utama pada sistem saraf pusat menusia. Jenis neurotransmiter yang paling banyak pada sistem saraf manusia adalah glutamat. Oleh karena itu jika kadar jumlah glutamat pada tubuh manusia terlalu banyak maka dapat menyebabkan terjadinya kematian sel, dikarenakan  stimulasi terus – menerus (Eksitotoksisitas) hingga terjadi penumpukkan glutamat. Salah satu penyakit dapat muncul adalah stroke, penyakit Alzheimer dan juga epilepsi.

3. Serotonin

Serotonin memiliki tugas untuk membantu mengatur suasana hati, mengontrol nafsu makan, mengontrol waktu tidur, pembekuan darah dan mengatur ritme sirkandian pada tubuh (Proses dalam tubuh manusia yang mengatur tentang waktu tidur dan bangun)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline