Lihat ke Halaman Asli

Apakah di Surga Ada Bulan?

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar mengambil dar Google

Guru jujurlah pada Ana Benarkah Guru memahami seratus persen isi kitap suci? Guru bercerita bahwa  semua mahluk diciptakan berpasangan Ada laki-laki ada perempuan, ada jantan ada betina. Juga siang dijodohkan dengan malam. Ini tentang Ana Guru.. Dimanakah pasangan Ana? Tunggu... Jangan Guru beberkan puluhan ayat dan dalil Kitap Guru dari dulu yang itu-itu saja Referensi Ana sekarang jauh lebih banyak Guru. Pernahkah Guru membaca cetakan yang berbahasa Inggris atau prancis? Hahaha Jangan tersinggung, itu baru sebagian kecil yang pernah Ana baca. Jadi? Ayolah, jangan terdiam memejamkan mata. Apakah Guru  juga percaya tentang relief garis tangan? Ini tangan Ana, silahkan baca Guru Puluhan tahun sudah lewat, tetapi kenapa satu saja tidak ada yang memasang Ana sebagai pasangan. Apakah di garis tangan terbaca sebagai semacam siang dan malam? Mereka disebut pasangan tapi tak pernah ketemu. Seperti juga kemarin yang tak mungkin bertemu besok. Sejujurnya Guru.. Ana tidak memerlukan percintaan seperti dalam dongeng-dongeng. Seperti pangeran dan putri istana kebahagiaan. Tidak perlu seperti itu. Cukup seperti pasangan Matahari dan Bulan. Ya seperti mereka. Matahari bergerak waktu siang. Bulan menari waktu malam. Pernahkah Guru melihat Bulan kesiangan, atau Matahari lambat pulang? Saat itulah mereka bertemu. Bercengkrama walau di sepotong waktu. Mereka tidak manja atau cemburu Karena mereka tahu pasti kan bertemu. Pernahkah Guru melihat gerhana Matahari? Menakjubkan sekali bukan? Saat itulah mereka bersetubuh bertukar rindu. Kita diperintahkan supaya tidak melihat walau sebagian besar dari kita mengintipnya. Tabu Guru, sangat tabu Satu lagi Guru, pernahkah membaca berita gerhana hanya akan terlihat di atas Hongkong atau Australia? Seperti itu juga Ana menginginkan. Maksud Ana adalah, Bersetubuh tidak harus di dalam kamar di atas ranjang empuk. Sesempat kita Guru. Mungkin di atas pematang sawah, di semak-semak tengah hutan, atau di kedalaman palung laut yang paling dalam. Karena kesemuanya itu adalah tentang cinta. Tentang sepasang Matahari-Bulan Menurut Guru siapakah dari mereka yang jantan dan betina? Kalau jawabannya Matahari sang jantan dan Bulan betinanya, berarti Guru  juga penganut tahayul. Di beberapa peradaban kuno Bulan adalah dewa. Walaupun sebagian besar manusia menganggapnya sebagai dewi. Pahamkan bedanya dewa dengan dewi? Tapi menurut Ana yang terpenting dari kesemuanya adalah cinta itu sendiri. Sejujurnya Guru.. Ana saat ini sedang sangat menyintai seorang Bulan, eh maksudnya seorang betina. Stop.... jangan komentar, karena ini adalah tentang cinta. [caption id="attachment_95409" align="alignnone" width="300" caption="Gambar Mengambil dari Google"][/caption] Eh iya guru... apakah di Surga ada Bulan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline