Lihat ke Halaman Asli

Efek kesehatan untuk Wanita Perokok

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Jika diperhatikan dengan seksama, pemandangan akan wanita yang merokok disaat ini sudah merupakan suatu hal yang sudah umum. Seiring bertambahnya waktu, jumlah dari wanita yang merokok juga kian makin meningkat. yang menjadi sasaran akan publikasi akan rokok, tidak tertuju lagi pada kaum pria saja, beberapa dari media sudah membuat sebuah publikasi dengan kalimat yang menarik untuk para wanita seperti halnya dengan merokok bisa memberikan efek tubuh yang menjadi langsing. Negara kita di Indonesia merupakan negara dengan penjualan terbesar no 4 terbesar di dunia. Di data survei yang telah dilakukan di tahun 2007 silam, di Indonesia diperoleh hasil 60% perokok adalah pria, dan 5% adalah wanita.

Saat ini, anggapan baru makin banyak bermunculan tentang wanita yang merokok bisa diterima dilingkungan sosial, Bisa meningkatkan akan kesuksesannya, serta bisa juga menjaga bentuk tubuh supaya tetap langsing dan ideal. Dari beberapa produk akan rokok juga memberikan sebuah penampilan yang bisa diterima oleh masyarakat dengan sebuah istilah "super-slim". Istilah inilah yang bisa menarik perhatian para wanita untuk mengenal rokok.

Pada artikel ini, sata akan mencoba memberikan beberapa informasi yang difokuskan untuk kesehatan wanita tentang efek buruknya dan bahayanya akan merokok.

1. Rokok dan Wanita Hamil

Efek kesehatan untuk reproduksi, Rokok sangat bisa mempengaruhi dan bisa memberikan dampak yang sangat buruk disaat proses kehamilan, serta bisa juga memberikan efek yang tidak baik bagi janin yang sedang dikandung. Kehamilan yang promatur atau berat bayi yang sangat rendah saat dilahirkan  bisa dialami jika masih merokok disaat hamil, gangguan organ pada bayi yang lahir, bahkan bisa juga menyebabkan kematian pada janin yang sedang dikandung (Sudden Infant Death Syndrome). Rokok ini bisa mengakibatkan gangguan pada plasenta yang memiliki akan fungsi normal untuk sarana akan oksigen dan nutrisi janin, hal ini bisa meningkatkan resiko adanya pendarahan karena plasenta dapat dengan mudah untuk terlepas.

2. Rokok dan Kesehatan Kulit

Adanya nikotin dari asap rokok bisa juga menyebabkan proses penuaan akan semakin cepat. hal ini bisa dilihat dari tidak ratanya warna kulit pada muka seperti halnya munculnya bercak hitam gelap pada muka, proses hiperpigmentasi semakin cepat, raut muka terlihat pucat, kemudian bisa mengakibatkan cepat rusaknya kolagen dan elastin yang bisa berdampak kulit menjadi cepat keriput dan tidak kencang. Dengan aktivitas merokok pada wanita, secara tidak sadar mulut menjadi cepat berkerut dan bisa mempercepat terjadinya kerutan secara dinamis.

3. Rokok dan Saluran Pernapasan

Rokok berperan penting dalam terjadinya kanker paru (80%) dan menyebabkan tingginya angka kematian di setiap tahunnya. Perokok wanita memiliki risiko 13 kali lebih tinggi untuk meninggal disebabkan penyakit saluran pernapasan seperti emfisema, bronkitis kronis. Pada tahun 2009, diperkirakan terdapat 70,490 wanita perokok meninggal disebabkan kanker paru dan kanker bronkus. Wanita perokok juga meningkatkan risiko akan kanker faring, laring, esofagus, pankreas, ginjal, kandung kemih, bahkan uterus. Selain itu wanita yang merokok juga meningkatkan risiko mereka akan penyakit jantung serta pembuluh darah sebanyak dua kali lebih tinggi.

Dengan adanya informasi diatas, semoga bisa memberikan pengetahuan pada anda tentang bahayanya akan merokok. Jika anda sudah tercandu dengan rokok, belum terlambat bagi anda untuk dengan pelan-pelan mulai mengurangi aktivitas rokok anda, Tentunya banyak sekali akan metode cara berhenti merokok yang nantinya bisa membantu anda pada proses mengurangi rokok yang bisa anda peroleh, entah itu dari pengalaman teman/saudara, atau bahkan anda bisa mencari informasinya di internet. Semoga berhasil.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline