Changlun -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka sukses melaksanakan pelatihan pembuatan kain motif tie-dye di Pusat Pemulihan Dalam Komuniti (PPDK) Changlun, Malaysia Utara. Program ini bertujuan meningkatkan keterampilan kreatif anak-anak inklusi, sekaligus memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan mereka.
Pelatihan berlangsung dalam empat tahapan, mulai dari persiapan alat dan bahan, pembagian kelompok, bimbingan teknis, hingga evaluasi hasil. Alat seperti kelereng, karet, dan pewarna kain disiapkan cermat untuk memastikan keamanan dan keseragaman penggunaan. Dalam kelompok, anak-anak dipandu secara personal oleh mahasiswa KKN dan tenaga pengajar, memadukan teknik pembelajaran kreatif dengan praktik langsung.
Meskipun menghadapi kendala seperti keterbatasan alat dan kemampuan motorik anak, program ini didukung semangat tinggi peserta, dukungan aktif tenaga pendidik, serta fasilitas memadai dari PPDK. Antusiasme anak-anak terlihat jelas saat mereka mengeksplorasi berbagai pola dan warna.
Sebagai tindak lanjut, program ini dirancang untuk berkelanjutan melalui pelatihan lanjutan, pengembangan produk kreatif, dan pembentukan kelompok wirausaha kecil. Dengan begitu, anak-anak inklusi tidak hanya mendapat pengalaman kreatif, tetapi juga peluang untuk meningkatkan kemandirian ekonomi.
"Semangat anak-anak dalam belajar sangat menginspirasi. Kami berharap kegiatan ini mampu membuka peluang baru bagi mereka," ujar salah satu mahasiswa KKN.
Pelatihan ini membuktikan bahwa kreativitas dapat menjadi jembatan inklusi dan pemberdayaan, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan komunitas lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H