Lihat ke Halaman Asli

Menolak Lupa Untuk Kasus Munir! Ibarat Pepatah "Hukum Tanpa Hukuman, Hanyalah Rangkaian Kata-kata".

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13785275711685689330

Menolak Lupa Untuk Kasus Munir ! Ibarat Pepatah “Hukum tanpa hukuman, hanyalah rangkaian kata-kata”.

Bulan apa ini ? ya bulan September. Ada istilah september ceria. Tapi dibalik itu mungkin sebagian dari kita ada yang tahu, bahwa bulan september menjadi “September Kelam” bagi para Aktivis HAM. Bulan ini, tepatnya tanggal 7 September sekarang, adalah dimana Aktivis HAM Indonesia Munir Said Thalib atau yang biasa dikenal dengan nama Munir mengakhiri hidupnya saat akan melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Amsterdam.

Indonesia beruntung mempunyai soso seorang Munir. Aktivis HAM Indonesia yang selalu berkoar-koar di eranya untuk mengambil posisi sebagai penegak HAM di Indonesia. Tapi kematiannya, yang tak kunjung tuntas sampai sekarang meninggalkan banyak polemik bagi banyak pihak, khususnya berkaitan dengan penegakan hukum di Indonesia sendiri.

Hingga saat ini kita masih mencari jawaban atas pertanyaan siapa harusnya yang bertanggung jawab atas pembunuhan Munir ? haruslah kita memahami mengapa Munir dibunuh ? Apakah kematiannya adalah akibat dari persengkongkolan pembunuhan berencana ? ataukah ada motif-motif untuk membunuh Munir ? Kehadiran Munir di era zaman Soeharto mungkin sangat mengganggu beberapa pihak, dengan sepak terjangnya dalam membela HAM di Indonesia.

Kini, Munir telah tiada, dan penyebab kematiannya belum menemui titik terang. Munir seolah menjadi referensi harapan akan kebenaran dan keadilan di negeri ini. Munir hingga akhir hidupnya tetaplah seorang aktivis HAM yang mengambil posisi dalam penegakan HAM di Indonesia. (at)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline