Pujian boleh saja menumbuhkan kepercayaan diri dan memberikan motivasi. Namun pujian adalah rangkaian kata- kata yang harus kita semua waspadai. Karena ketika kita mendapat pujian dari orang lain, dalam hati kita tersanjung, lalu mengangguk- angguk mengiyakan pujian itu. Sesaat kesadaran kita akan terbuai oleh perasaan yang luar biasa nikmatnya.
Nah, itulah keruntuhan dalam diri di mulai. Berhati-hatilah dengan yang namanya pujian. Perlakukan ia seperti anda melihat ular putih namun menyebarkan racun yang mematikan.
Keruntuhan yang kedua adalah bila kita mulai berkarya karena ingin mendapatkan pujian dari orang lain. Setiap karya yang kita ciptakan tidak lagi dengan keikhlasan dan mengharap ridho Tuhan, namun sudah ada hal busuk yang menjadi pemicunya. Inilah akibatnya dari terlalu hanyut dalam lembah pujian yang tidak di tangkal dengan manajemen diri yang baik dan benar hingga akhirnya menyebabkan diri menjadi menempuh jalan kesesatan nalar yang berkepanjangan.
Pujian itu ibaratkan air laut. Semakin banyak kita meneguknya semakin hauslah kita. Pujian dapat membunuh kita secara perlahan-lahan. Bukan karena banyaknya garam yang kita reguk, Namun karena kerakusan kitalah yang tak terpuaskan. Bekerjalah dengan tulus, menulislah dengan ikhlas dan berbagilah dengan senyum. Karena kita mempunyai tujuan mulia yang akan kita tunaikan. Siapkanlah gerobak sampah besar dalam diri untuk menampung dan menyingkirkan semua pujian yang menghampiri. Katakan dan tegaskan dalam jiwa kita bahwa kita tidak membutuhkan pujian. Karena kita hidup mempunyai tujuan masing-masing dan jalan sendiri-sendiri.
Semoga bermanfaat dan salam berbagi.(BS)
[caption id="" align="alignnone" width="300" caption="Top banget"][/caption]
