Lihat ke Halaman Asli

19 Maret 2011 Akan Ada Bencana Besar, Benarkah?

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="" align="aligncenter" width="614" caption="super moon"][/caption]

 

Pada tanggal 19 maret mendatang, lihatlah ke arah langit malam jika mendung tak menghalangi maka akan Nampak bulan yag lain daripada biasanya. Satelit bumi ini akan Nampak lebih besar karena bulan berada dalam jarak terdekat dengan bumi, sejak tahun 1993, 18 tahun yang lalu. Fenomena tentang ini disebut sebagai" Lunar perigee" dan disisi lain ada astrolog yang menyebutnya " Super moon". Penampakan bulan pada malam itu akan menarik sekali untuk diabadikan,tetapi sejumlah astronom meramalkan juga bahwa kejadian itu mengkhawatirkan, karena akan mempengaruhi pola iklim di bumi ini. Sebagian orang menghubungkan kejadian ini dengan "Bencana" seperti gempa dll. Apa kata para ilmuawan tentang hal ini..? "takkan ada gempa bumi dan gunung meletus", kata Pete Wheeler International Centre for Radio Astronomy, seperti dimuat News.com.au, Jumat 4 Maret 2011. "Kalau memang itu terjadi, itu sudah ditakdirkan." Kata dia , saat itu bumi akan mengalami pasang lebih tinggi dan surut lebih rendah dari biasanya. Tak ada yang perlu dikhawatirkan , tambah wheeler. untuk diketahui, sejumlah bencana di Bumi terjadi saat fenomena lunar perigee atau saat jarak antara Bumi dan Bulan dekat. Misalnya, badai New England pada 1938, atau banjir di Lembah Hunter pada 1955. Meski tidak terjadi dalam periode itu, bencana Siklon Tracy pada 1974 dan badai Katrina pada 2005 juga terkait SuperMoon. Mengamini pendapat Wheeler, astronom sekaligus dosen, David Reneke mengatakan, terlalu jauh untuk menghubungkan fenomena itu dengan bencana alam. "Kalau mau, Anda bisa saja menghubung-hubungkan hampir semua bencana alam yang terjadi dengan apa yang terlihat di langit malam -- komet, planet, matahari," kata Reneke. Sementara, ilmuwan Bumi dan Planet dari Adelaide University, Dr Victor Gostin mengatakan, prediksi cuaca, gempa, gunung meletus, dan bencana alam lainnya berdasarkan konfigurasi planet, tidak pernah sukses. Namun, memang dimungkinkan ada korelasi antara gempa bumi berskala besar di dekat katulistiwa dan Bulan -- kala baru, atau purnama. "Analoginya seperti pasang surut air laut, pergerakan Bumi akibat gravitas Bulan bisa memicu gempa bumi." semoga tidak seperti apa yang dikatakan sebelumnya oleh para ilmuwan, akan ada gempa dan bencana lain yang akan terjadi. Biarkan kami tertawa sejenak setelah beberapa bencana yang menimpa bahkan sampai sekarang ini masih ada yang meneteskan air matanya karena bencana yang tidak berkesudahan di negeri ini. Marilah kita berdo'a untuk Indonesia dan Dunia...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline