Perang di padang Kurusetra telah beratus abad berlalu,
Tetapi lantunan syair-syair yang mengiringi sabetan pedang Pandawa dan Kurawa masih jernih terdengar:
Untuk setiap engkau
Penghuni persada Ibu Pertiwi
Yang mengilhami makna cinta
Lewat kesetiaan sayupan angin mengantar aroma melati hingga di kecupan
Lewat balutan tanah subur yang menawarkan kemakmuran
Lewat gulungan ombak yang setia merayu samudera
Mengantarnya pada bibir pantai, sang takdir sejati
Lewat riuhnya keheningan malam, melantunkan nyanyiannya merayu angkasa
Dengarlah sabda sejati yang terurai elok dari mulut sang Mistikus Cinta