Indonesiaku sayang Indonesiaku Malang, Rakyat Indonesia yang sedang dipersimapangan jalan apakah akan Maju atau Porak poranda.
Saya mau memberikan ingatan kepada kita semua sebagai Refrensi dalam memilih Calon Presiden di 2014 ini.
1. Karena UU Politik kita itu memberi aturan bahwa Partai yang boleh mencalonkan Capresnya harus memiliki suara Nasional sebesar 20%
2. Karena rata rata Partai akan mencalonkan Sang Ketua Umum atau Kader terbaiknya (menurut mereka) untuk dijadikan Capres. Bila tidak mencukupi, maka biasanya Partai akan berkoalisi hingga mencapai 20%.
3. Karenanya, saat ini kita hanya diberi pilihan beberapa dari Tokoh Tokoh yang memang selama ini sudah kita kenal dan tentunya dicalonkan oleh Partainya masing masing.
Oleh sebab itu mau tidak mau kita akan memilih Calon Presiden yang terbaik diantara mereka mereka yang dimunculkan oleh Partai di 2014 ini.
Sebagai refrensi saya kepada teman teman semua, mari kita melihat kebelakang perjalanan Negeri Republik Indonesia ini sejak Kemerdekaan mengenai Kepemimpinan Presiden terdahulu :
1. 1945 - 1966 Ir. Sukarno dari SIPIL (21tahun)
- Banyak Pembrontakan disana sini, sampai perselisihan dengan Dunia International. Walau kita akui jasa Beliau cukup Besar terhadap Negeri ini. Namun Strategi kepemimpinan beliau masih One man Show. Dan pasti RI tidak bisa di Pimpin oleh seorang yang hanya memiliki Visioner ke depan tanpa Pelaksana dilapangan untuk mewujudkannya.
2. 1966-1998 Suharto dari MELITER (32 tahun)
- Dua Propinsi bertambah (Pembebasan Irian Barat dan masuknya Timor Timur) ke dalam pangkuan NKRI.
- Pemberontkan dapat diatasi dengan strategi yang beliau miliki, dan Keamanan terjamin. Sebagai bukti Pembangunan secara berkesinambungan dengan Repelita nya. Bahkan dengar kabar, dibalik isu isu miring tentang beliau sesungguhnya Indonesia pada saat itu mau Lepas Landas dalam Pembangunan sebagai Bangsa yang besar. Dan itu yang ditakutkan oleh Negara Barat (AS dan Sekutunya)
- Bahkan Terlihat semua Departemen/Instansi Bekerja dan berjalan dengan Baik, walau kita akui tidak semua bisa terkontrol sehingga masih terdapat Korupsi. Namun itu semua bisa terlihat dengan jelas, manakala proses Hukum bisa ditegakkan (kita akui Ke otoriteran beliau karena terlalu lama Memimpin Negeri ini)
- Secara Umum kita harus mengakui, bahwa Beliau itu Hebat dan di Segani oleh Pemimpin pemimpin di Luar Negeri.
- Sistem Pembangunan dan Roda Pemerintahan yang Beliau bangun sebenarnya sudah baik, hanya Manusianya saja yang memimpin harus kita ganti (perbaiki). Tetapi jelas dibalik sisi Negatif tentang Beliau , klita harus akui bahwa tanpa Beliau, belum tentu kita seperti sekarang ini.
3. 1998-1999 Habibie dari SIPIL (1 tahun)
- Timor Timur lepas dari pangkuan RI
- Untung saja ketika diadakan Refrendum Daerah Istimewa Aceh masih berada di pangkuan NKRI, kalau tidak lepas lagi.
- Irian Jaya begejolak
- Tingka keamanan dan Pembrontakan tidak kondusif
4. 1999-2001 Gus Dur dari SIPIL ( 1,5 tahun)
- Pelepasan Hak Warga Negara Etnis Cina menjadi warga Negara biasa seperti warga Negara Pribumi. Membuat etnis Cina semakin merajalela menguasai Hak Kepemilikan Tanah bahkan sampai ke Daerah Pelosok Negeri, Perkampungan.
- Amburadulnya sistem Ketatanegaraan yang dibangun oleh Beliau
- Membubarkan DPA, padahal itu sudah dibangun jauh jauh hari oleh Pendiri Negeri ini. Sistem sudah benar yang salah itu Pelaksannya alias Manusianya (Oknum).
- Daerah Istimewa Aceh dan Irian semakin begejolak
- Lagi lagi tingkat Keutuhan NKRI diragukan bila beliau terus dipertahankan.
5. 2001-2004 Megawati Sukarno Putri dari SIPIL (3,5 tahun)
- Korupsi merajalela, terutama oleh mereka Konglemerat Hitam (teruma etnis Cina pengemplang Dana BLBI)
- Pelepasan Aset Aset Sentral Negeri ini, bila mau diusut bisa dikatakan zaman beliau itu KORUPSI secara berjamaah. (mulai dari Kapal Tanker Pertamina, dijual lalu pertamina harus sewa bila mau memakainya), pelepasan Indosat, Gas ke Cina dengan Harga murah, penjualan Aset aset sitaan di BPPN dengan harga yang sangat murah tentunya dibeli lagi lagi oleh Konglemerat Hitam yang dulu sudah kabur hanya berganti nama saja. Amandemen UUD45, sehingga Negara kita seperti Negara yang setiap saat Bekecamuk/ terjadi perselisihan dengan adanya Pemilukada (Pemilihan Kepala Daerah Tingkat Propinsi dan Kabupaten). Benih benih perpecahan sudah mulai ditanamkan semasa beliau menjadi Presiden,
- Jelas terlihat, Beliau bertolak belakang dengan Ayahandanya tercinta.
- NKRI dipertaruhkan dimasa Kepemimpinan Beliau, yang pada akhirnya suara PDIP 2004-2009 anjlok..Karena Rakyat sudah mulai tidak percaya lagi dengan Beliau & PDIPnya.
6. 2004-2014 SBY dari MELITER (10 tahun)
- NKRI secara Wilayah masih tergolong aman, namun dari sisi Aset SDA kita terjajah, karena keserakahan orang orang Beliau. Ibarat Orang terlalu lama tinggal di Hutan, begitu masuk kota jadi Maruk tanpa tedeng aling aling.
- Kita akui dimasa SBY DI Aceh kembali masuk kedalam NKRI secara utuh, walau masih ada sedikit gejolak yang terjadi alias belum konkrit karena SBY terlalu ragu ragu tidak tegas, Takut ambil Resiko.
- Dimasa Beliau banyak Kasus Korupsi terungkap, dan dapat dilihat dengan jelas. Bisa kita katakan Hampir seluruh unsur di Eksekutif, Yudikatif dan Legislatif terlibat Korupsi. Hanya masalah waktu dan prioritas siapa yang lebih dahulu akan diungkap/ ditangkap.
- Pembangunan berjalan lambat, Uporia kepercayaan Rakyat saat itu terhadap SBY terlalu berlebihan,
- Kalau mau jujur naiknya SBY juga tidak murni, semua propaganda ang berlebihan dan sama persis yang terjadi dengan salah satu kandidat Capres dari PDIP, juga terikat Perjanjian dengan Konglemerat Cina Daratan dan AS. Bedanya Kalau PDIP saat ini, terikat kontrak dengan Kelompok AS dan Konglemerat Cina Indo yang dulu menguasai aset aset dimasa Pemerintahan Megawati (Pada jaman SBY mereka tidak kebagian jatah/ sekarang balas dendam)
- Sayangnya masa SBY ini, Simbol simbol Kenegaraan seperti Presiden hancur dan terinjak injak. Juga hampir semua lembaga Hukum dan Departemen/ Instansi tidak lagi dapat dipercaya. Sehingga dimasa ke Pemimpinan beliau bukannya membenahi, malah menjadi Porak poranda.
- Strategi Meliter beliau tidak terlihat karena selama ini beliau Bertugas dibelakang layar. Mengutak atik dan menganalisa bukan sebagai pengambil Kebijakan. Dan strategi beliau hanya dalam kapasitas untuk mengamankan posisi setelah lengser nantinya, bukan untuk Rakyat dan Negara ini.
7. Siapakah menurut anda yang layak Memimpin kita saat ini???