Siapa tak tertegun oleh sobekan kertas putih yang terhimpit keganjalan
Malayang mata hingga terjaga di keheningan malam yang memanggang perasaan
Kekasih Hati yang pernah dipuja memutus lanjaran asa di pesta perkawinannya
Sebuah simpul nan erat berlalu menghempas dan terlepas dengan kenyataan dalam senyap
Manis wajahnya disapu oleh bedak tebal
Jemarinya terikat oleh perhubungan
Aku meratap,tapi ratapku bercampur pucat juga keriangan
Pipi tembem itu bergulir ditangan jejaka lainnya
Lalu apa guna khayalan tingkat dewa bila cinta ini berbalik ke pangkuan orang
Malam Minggu bercengkrama bersama jiwa manusia di bawah tenda biru tak jarang menunggu
Langit dan rembulan menyukai bintang yang berkedip padanya