Lihat ke Halaman Asli

Anakhadi

Ayah dari Sibad dan Suami dari Anayaka

Surat Kabar Amplop

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13695728551733392046

Istilah uang “jale” atau uang amplop memang sangat familiar bukan hanya didunia perpolitikan saja bahkan dikalangan wartawan. Hal ini dikarenakan ulah narasumber nakal yang menginginkan pemberitaan sesuai dengan apa yang ia harapkan, tujuannya berbeda-beda ada yang supaya dia terkenal atau tetap eksis dijagat hiburan seperti Farhat Abbas, Nazzar Musdalifah bahkan seorang Roy Suryo pun melakukan praktek “Jale”.

Namun tak ada asap jika tak ada api, mentalitas para wartawanlah yang seharusnya dipertanyakan dalam menjalankan kerja-kerja redaksi. Apakah menjalakannya dengan hati dan logika ataukah “ada uang abang beritakan ga ada uang sorry la yaw”.

Tentu kita masih ingat dengan sosok kontroversial Nazzar Musdalifah. Pada beberapa bulan yang lalu hampir setiap hari muka mereka muncul dilayarkaca televisi, apapun yang mereka lakukan pasti diberitakan, kalau perlu media membuat settingan supaya dia terus eksis, apapun kalau ada uang semua lancar.

Ternyata dibalik itu semua uang “jale” sangat berperan, hanya sekedar informasi untuk setiap peliputan nazzar musdalifah maka wartawan akan mendapatkan uang “jale” berkisar antara 300.000 sampai 750.000 rupiah, tergantung dari jenis medianya apakah cetak ataukah elektronik.

“Uang ‘jale”’itu seperti orang makan jengkol, enak bikin ketagihan tapi baunya ga ketulungan malu-maluin,” ujar soekardi ketua buruh tulis salah satu media (26/05). Walaupun kita masih mandapatkan upah yang tidak sebanding dengan pekerjaan kita apakah kita harus menjadi budak narasumber nakal, yang justru memberikan dampak yang sangat luar biasa bagi si penerima informasi, karena berkat media orang bisa disayang, dihormati bahkan dibenci, imbuhnya.

Tentunya dunia jurnalis tak selamanya menghamba terhadap para pemilik harta dan tahta, masih banyak puls yang memiliki idealisme dalam menjalankan kerja-kerja redaksinya. Walaupun pundit-pundi “jale” akan selalu menggoda disetiap tanggal tua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline