Hari pertama Jazz Gunung 2013, Jumat 21 Juni 2013 tentunya menjadi teka-teki bagi penonton yang telah membeli tiket - apalagi bagi yang tinggal di kawasan sekitar Probolinggo - mengingat anomali cuaca bulan Juni di Jawa Timur malah terus-terusan diguyur hujan.
Teka-teki, mengingat bahwa Jazz Gunung yang digagas oleh Bapak Sigid Pramono ini mengusung konsep pagelaran musik jazz di pelataran terbuka ala amphiteater. Tanpa panggung malah..
Saat diawali, kabut basah bergulung begitu dekat para MC; Mas Butet, Dab Alit dan Dab Gundhi, di venue Jazz Gunung. Hawa terasa dingin dan segar. .
Namun tatkala Sierra Soetedjo mulai tembangkan lagu pertamanya, kabut itu pelahan menjadi rinai hujan rintik-rintik. Pengunjung yang dibekali Panitia dengan kertas poster anti air seukuran A2 mulai membentangkan kertas masing-masing sebagai pelindung hujan. Namun rinai hujan itu terus luruh, walau tidak bertambah deras.
Panitia Jazz Gunung pun minta maaf mengambil keputusan menghentikan sementara alunan tembang Sierra Soetedjo dan mempersilakan Penonton untuk berteduh, keluar dari venue.
Yang menarik, penonton begitu anggunnya antri berjalan tanpa panik. Lihat rangkaian foto berikut:
[caption id="attachment_262239" align="aligncenter" width="620" caption="Saat Tim MC menghangatkan dan mencairkan dinginnya Bromo.. yang berujung pada melelehnya kabut jadi rinai hujan :)"][/caption] [caption id="attachment_262240" align="aligncenter" width="620" caption="Panitia berkomunikasi lewat radio via mini-mic ala agen FBI untuk membantu memandu penonton meninggalkan venue , koordinasi antisipatif yang bagus."]
[/caption] [caption id="attachment_262243" align="aligncenter" width="620" caption="Lihat, penonton tidak terlihat panik atau berdesak-desakan, semua pada santun dan patuh arahan panitia. A Truly Indonesia! "]
[/caption] [caption id="attachment_262249" align="aligncenter" width="620" caption="Yang tertinggal hanya 1 kertas dan 1 botol aqua, bandingkan dengan pertunjukan musik lainnya, sampah bertebaran biasanya :)"]
[/caption]
"Segarnya Jazz, Merdunya Gunung Bromo, Anggunnya Penonton"
Yuk dibudayakan..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H