Lihat ke Halaman Asli

A.A Ketut Jelantik

Pengawas Sekolah

Buah Keteguhan, Integritas, dan Inovasi Peter Tabichi

Diperbarui: 17 Maret 2024   08:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kreativitas dan Inovasi selayaknya menjadi bagian kehidupan guru. Ket. Photo. Dokumen Pribadi.

" Every day in Africa we turn a new page and a new chapter... This prize does not recognise me but recognises this great continent's young people. I am only here because of what my students have achieved. This prize gives them a chance. It tells the world that they can do anything"

Itulah cuplikan pernyataan Peter Tabichi ( 36) dalam wawacara dengan reporter AFP. 

Tabichi adalah seorang guru Matematika dan Fisika yang ditugaskan di pedalaman Kenya yang tahun ini dinobatkan sebagai guru terbaik di dunia (World's best Teacher 2019 Versi,  the Global Education and Skills Forum, an initiative of the Varkey Foundation)

Peter Tabichi adalah seorang guru yang ditugaskan di Keriko Mixed Day Secondary School di Desa Pwani --pedalaman Kenya. 

Guru Matematika sekaligus guru Fisika ini dalam menjalankan tugasnya selain dihadapkan pada keterbatasan sarana prasarana, juga dihadapkan pada masalah sosial sebagaimana yang lumrah terjadi di Afrika. 

Ruang belajar yang terbatas, keterbatasan media dan sumber belajar termasuk komputer, hingga masalah sosial siswanya sangat komplek. 

Di tempatnya bertugas penyalahgunaan Narkoba, kekeringan dan kelaparan, angka putus sekolah yang tinggi, hamil pra-nikah, kawin muda serta kasus sosial lainnya menjadi bagian dari pengalaman keseharian Peter Tabichi. 

Namun berkat kerja keras, komitmen, dan profesionalisme Tabichi berhasil menyisihkan sembilan guru dari seluruh dunia dan atas prestasinya itu  dia bukan saja dinobatkan sebagai guru terbaik dunia ( world's Best Teacher ) namun juga berhak untuk membawa pulang hadiah sebesar 1 juta dollar.

Lantas apa sesunguhnya pesan yang bisa kita petik dari keberhasilan Peter Tabichi tersebut? Ya, keberhasilan tersebut tentunya makin memperkuat tesis bahwa sukses seorang guru bukan semata-mata disebabkan ketersediaan sarana prasarana yang melimpah ruah, kondisi sosial psikologis peserta didik yang mapan sebagaimana yang selama ini selalu diinginkan guru.

Namun, lebih dari itu justru lebih banyak dipengaruhi oleh komitmen, kerja keras dan profesionalisme. Pendek kata, jangan menyerah. Teruslah berinovasi dan berkreasi. Jalan akan terbuka bagi anda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline