Menurunnya Perekonomian di Bali

Di masa pandemi ini salah satunya Bali terdampak keras dikarenakan virus covid-19. Menurunnya perekonomian di Bali di sebabkan oleh masih berlangsungnya penyebaran covid-19 yang menyebabkan sejumlah wilayah masih melakukan kebijakan travel restriction dan lockdown. Bali sebagai daerah pariwisata langsung merasakan akibat penurunan kunjungan wisatawan mancanegara (wisma) maupun wisatawan domestik, sehingga menekan kinerja pariwisata. Berbagai kesulitan yang di hadapi masyarakat di masa pandemi ini, mulai dari  usaha yang mulai sepi dan menyusutnya kesempatan kerja membuat tingkat pengangguran semakin tinggi. Tingkat pengangguran (TPT/Tingkat Pengangguran Terbuka) di Bali naik 0,5% menjadi 3,9% dan kemiskinan berada kisaran 8,53% (naik 3,07%).

Kinerja perekonomian Bali pada pertengahan 2021 diperkirakan akan mengalami pemulihan dengan adanya proses vaksinasi untuk Covid-19. Vaksinasi tersebut berdampak positif pada kepercayaan diri konsumen dan optimisme para pengusaha. Dari sisi pengeluaran, perbaikan kinerja diperkirakan  bersumber dari pemulihan kinerja konsumsi RT, konsumsi pemerintah, investasi, dan ekspor luar negeri. Dari sisi lapangan usaha, perbaikan kinerja perekonomian secara terbatas diperkirakan bersumber dari perbaikan kinerja LU utama ekonomi Bali, yaitu LU pertanian, akamamin, konstruksi, serta perdagangan.

Pandemi covid-19 yang dirasakan  belum memberikan gambaran akan pulih kembali perekonomian di Bali. Dengan gambaran situasi semacam ini dan masih adanya berbagai pembatasan aktivitas yang diberlakukan, sulit dibayangkan kapan pariwisata Bali akan bisa kembali perekonomiannya. Jika pariwisata di Bali belum bisa di andalkan sekiranya sektor yang bisa mendorong untuk menghidupkan ekonomi Bali, yaitu dengan mencoba merestrukturisasi perekonomian Bali agar tidak terlalu bergantung pada sektor pariwisata.