Sabtu sore, 26 November 2011 sekitar pukul 4.20 waktu indonesia tengah Jembatan Kutai Kartanegara atau Jembatan Mahakam 2 tiba-tiba runtuh dengan hanya menyisakan tiang dan tali penyangga utamanya saja.
Banyak spekulasi yang kemudian timbul sebagai penyebab runtuhnya jembatan tersebut, mulai dari mutu pengerjaan hingga praktik korup yang kini telah menjadi rahasia umum.
Dari hasil liputan dilapangan dilaporkan bahwa pada saat kejadian jembatan sedang dalam proses perawatan, namun kegiatan lalu lintas jalan tidak dihentikan sehingga ini adalah salah satu penyebab timbulnya banyak korban dan kendaraan yang ikut tenggelam bersama puing jembatan.
Dari pengakuan seorang pedagang kaki lima yang berjualan disekitar taman jembatan tersebut mengatakan bahwa awal runtuh jembatan dari tengah tepat pada posisi petugas yang melakukan perawatan. Hal ini senada dengan pengakuan seorang pengendara motor yang saat kejadian berada di salah satu ujung jembatan namun selamat dari peristiwa tragis tersebut. Ditambahkan pula bahwa saat kejadian hanya berlangsung kurang dari 30 detik.
"pertama tali yang putus dari tengah kemudian secara beruntun tali-tali di sisi lainnya mengikuti putus dan runtuh", pengakuan salah satu saksi mata.
Dari pengakuan masyarakat sekitar pula diketahui pada saat kejadian kondisi lalu lintas sedang ramai karena diberlakukan satu jalur akibat proses perbaikan, dan terdapat sebuah bus pariwisata yang disinyalir ikut menjadi korban.
Disisi lain, ada pengakuan dari masyarakat setempat yang beberapa hari lalu melewati jembatan tersebut mengungkapkan bahwa ada hal yang aneh pada jembatan tersebut, pada posisi tengah jembatan seolah terjadi cekungan atau penurunan.
Dari hasil data lapangan hingga tulisan ini diterbitkan jumlah korban yang meninggal sebanyak 5 orang dan yang luka - luka lebih dari 20 orang. Dan di sinyalir pula jumlah korban meninggal akan terus bertambah mengingat tidak adanya kepastian berapa banyak jumlah kendaraan yang melintas.(emo)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H