Lihat ke Halaman Asli

Anak Lestari

Mahasiswa

Koloid Temukan Perbedaannya dengan Larutan dan Suspensi

Diperbarui: 28 Juni 2023   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Halo sobat Chemist, kali ini kita akan membahas terkait koloid, apakah kalian tahu apa itu koloid? Untuk memudahkan kalian memahami koloid ini maka kalian harus mengetahui terlebih dahulu mengenai larutan. Kalian sudah tahu apa itu larutan bukan? Pada kelas 10 kalian sudah memoelajari mengenai larutan elektrolit dan non elektrolit, kemudian ada campuran pembanding berupa campuran yang terdapat endapan dan dapat dilihat jumlah ukuran dari zat terlarutnya yang disebut dengan suspensi. Jadi jenis-jenis campuran dibagi menjadi tiga jenis yaitu larutan, koloid dan juga suspensi. Apakah perbedaan ketiga jenis campuran tersebut? Jadi kalian harus tahu dulu perbedaan nya agar mengetahui apa itu koloid.

Hal yang paling mudah untuk membedakan ketiganya adalah dari segi ukuran zat terlarut, kita bisa mengetahui salah satu contoh dari larutan adalah larutan gula, apakah kalian bisa melihat partikel yang terlarut dalam larutan gula tidak bukan? Hal itu karena larutan gula memiliki partikel yang sangat kecil < 1 nm . Kemudian untuk campuran koloid dicontohkan dengan susu, susu tidak bisa tembus cahaya karena partikel di dalam suhu dapat mengaburkan cahaya disebabkan partikel susu cukup besar di atas 1 nm dan di bawah 100 nm. Sedangkan suspensi memiliki ukuran partikel yang besar dan ketika diberikan nyala maka cahaya akan menyorot pada partikel suspensi yang besar dan ditandai dengan adanya endapan yang banyak, ukuran dari suspensi diatas 100 nm. Selain dari ukuran adapun perbedaan lainnya.

Dalam koloid dikenal dua istilah yaitu fasa terdispersi dan medium pendispersi. Fasa terdispersi adalah zat yang mengalami penyebaran atau tersebar. Kemudian medium pendispersi adalah medium di mana partikel koloid terdispersi. Ini bisa berupa zat cair, seperti air, minyak, atau larutan garam, atau gas, seperti udara.

Koloid memiliki sifat-sifat yang dapat dibagi menjadi beberapa sifat yaitu:

  • Efek Tyndall

Efek Tyndall terjadi ketika partikel koloid penyebaran cahaya saat cahaya melalui sistem koloid dan menghasilkan cahaya terlihat yang tersebar dalam medium pendispersi. Hal ini dapat terbukti dari cahaya bioskop yang dihamburkan.

  • Gerakan Brownian

Gerak Browm terjadi ketika partikel koloid mengalami gerakan acak yang disebabkan oleh tumbukan dengan molekul medium pendispersi

  • Stabilitas Koloid

Stabilitas koloid mengacu pada kemampuan sistem koloid untuk tetap terdispersi tanpa mengendap atau menggumpal.

Adapun jenis-jenis dari koloid tergantung pada fase partikel terdispersi dan medium pendispersi yang sudah kalian pelajari. Beberapa contoh jenis koloid meliputi koloid sol (partikel padat terdispersi dalam zat cair), koloid gel (partikel padat terdispersi dalam zat cair membentuk jaringan tiga dimensi), dan koloid busa (gas terdispersi dalam zat cair).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline