Lihat ke Halaman Asli

Ana Flower

seorang yang ingin selalu belajar

Prahara di Pagi Hari

Diperbarui: 30 Juni 2024   11:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Prahara di pagi hari

Penulis : Ana Rohana

 

 

Minggu, 23 Mei 2014 adalah hari pembekalan mahasiswa sekolah islam Raudhatul Ulum Saktiga Indralaya. Lebih kurang 100 mahasiswa dan mahasiswi ikut pembekalan KKN di Wisma Abu Ayyubi Al-Anshari Raudhatul Ulum. Dari seratus kelompok tersebut dibagi menjadi lima kelompok, jadi setiap satu kelompok ada  dua puluh orang.

Kulihat banyak mahasiswa sudah berkumpul disana. Datang setikit terlambat karena ada kemacetan jalan katanya ada mobil yang menabrakan diri ketiang listrik. Tajut ketinggalan proses pembekalan. Untungnya pembekalan baru saja dimulai. Diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh seorang hafidz terbaik di kampus ini. 

lalu disambut pembukaan  ketua panitia baru dilanjut  pengarahan dari ketua pimpinan  yaitu Ustadz Husnul Amin, Lc. Banyak nasihat ia sampaikan kepada mahasiswa-mahasiswi yang akan mengikuti kuliya kerja nyata (KKN). Barulah setelah pengarahan pengumuman tempat yang akan dituju untuk pengabdian ke masyarakat. 

Ada beberapa desa menjadi target untuk di datangi, salah satunya adalah desa teluk jaya kabupaten muara enim. Desa ini terletak kecamatan kelekar kabupaten muara enim yang dulunya termasuk kedalam wilayah kecamatan gelumbang. Dengan kepadatan penduduk lebih kurang 1427 jiwa, yang mayoritas  mata pencariannya adalah petani. Desa inilah yang kelompok kami akan tuju sebagai tempat pengabdian terjun langsung ke masyarakat.

Selesai dari pembekalan, eksekusi terjun langsung kelapangan satu minggu lagi. Karena harus mempersiapkan diri terlebih dahulu, dan mengurus surat izin.

Tibalah hari yang ditunggu-tunggu yaitu hari pemberangkatan menuju desa tersebut, berhubung kelompok kami ada beberapa yang tinggal di daerah Tanjung batu Kabupaten Ogan Ilir, maka keberangkatan menuju desa tujuan lewat desa ini, walaupun sebenarnya bisa juga lewat dari arah jalan nasional. Tetapi rombongan KKN ingin berangkat dari jalan pintas saja. Selain lebih dekat dan juga perjalanan bisa dinikmati dengan memakai mobil pick up saja.

Salah satu alasan memaki pick up, selain murah sewanya, juga banyak muatan penumpang bisa lebih dari sepuluh orang beserta barang-barang yang dibawah. Kelihatan menumpuk tapi dibawah asik aja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline