Lihat ke Halaman Asli

Hubungan Antara Ilmu Arkeologi dan Antropologi

Diperbarui: 4 April 2017   17:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ilmu arkeologi pada mulanya meneliti sejarah dari kebudayaan-kebudayaan kuno dalam zaman Purba, seperti kebudayaan Yunani dan Rum (Romawi) Klasik, kebudayaan Mesir Kuno dari zaman para pharao, kebudayaan kuno di daerah Mesopotamia, kebudayaan ini di Palestina dan sebagainya. Di Indonesia ilmu arkeologi antara lain meneliti sejarah dari negara-negaraIndonesia Hindu di antara abad ke-4 sampai ke-16 Masehi.

Penelitian kebudayaan-kebudayaan kuno tadi mempergunakan sebagai alat penelitian, bekas-bekas bangunan kuno (runtuhan-runtuhan kuil, istana, bangunan irigasi, piramida, candi, dan sebagainya), tetapi juga prasasti-prasati atau buku-buku kuno yang ditulis dalam zaman kebudayaan-kebudayaan itu memuncak.

Seperti yang telah diterangkan di atas, ilmu antropologi juga mempunyai tugas, meneliti sejarah kebudayaan manusia yang lebih kuno dari zaman kejayaan kebudayaan-kebudayaan tersebut, yaitu zaman sebelum manusia mengenal huruf (prehistori). Penelitian-penelitian itu dilakukan oleh sub-ilmu antropologi yang bernama prehistori, dengan menggunakan bahan-bahan penelitian sisa-sisa benda kebudayaan manusia yang tertinggal dalam lapisan-lapisan bumi. Dengan demikian sub-ilmuprehistori dari ilmu antropologi dapat dikatakan memperpanjang jarak waktu dari sejarah kebudayaan manusia dengan bahan-bahan yang lebih tua dari piramida-piramida, candi-candi, dan buku-buku kuno. Dan demikian pula ilmu arkeologi Indonesia dapat kembali hingga zaman candi-candi dan prasasti-prasasti yabg tertua (abad ke-4), sedangkan ilmu prehistori dapat kembali hingga berpuluh ribu tahun sebelum itu, kembali ke zaman Neolitik, zaman Paleolitik, dan sebagainya.

Ilmu antropologi juga dapat memberi keterangan tentang bagian dari kebudayaan suatu bangsa yang tidak dapat diberikan oleh ilmu-ilmu lain yang meneliti kebudayaan, seperti ilmu arkeologi. Ilmu arkeologi Indonesia misalnya, meneliti kebudayaan-kebudayaan kuno dari lapisan masyarakat sosial kecil saja, yaitu lapisan sosial di istana raja-raja yang membangun candi-candi, dan menulis prasasti-prasasti serta buku-buku kuno tadi. Sebaliknya, ilmu antropologi Indonesia dapat menambah pengetahuan kita tentang kebudayaan Indonesia pada umumnya dengan memberikan kepada kita bahan tentang kebudayaan rakyat jelata yangtinggal di desa-desa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline