Lihat ke Halaman Asli

Sepucuk Rindu

Diperbarui: 7 Januari 2016   13:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berdegup kencang selaju angin

Berguru dari larian sang waktu

Tak mampu berjalan penuh harapan

Mimpinya tak menentu

Kian berlalu menjadi abu

 

Rindunya tak mampu dipendam

Sunyi sendiri dalam kalbu

Rinai hujan akan kesedihan

Dan embun setebal kenangan

Tak mampu lagi dirasakan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline