Lihat ke Halaman Asli

Dimas Anafadli

usaha mandiri

Langkah Cerdas Akhyar Nasution Hengkang dari PDIP

Diperbarui: 27 Juli 2020   13:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berkaca dari turunnya rekomendasi DPP PDIP pada ajang Pilwakot Solo kepada Gibran, langkah cerdas Akhyar Nasution untuk keluar dari PDIP ke Demokrat dapat dimaklumi. Dari pengalaman tersebut Akhyar Nasution selaku kader tulen sudah bisa mengantisipasi dan meramalkan rekomendasi pada Pilwakot Medan akan jatuh kepada bukan dirinya. Anggapan menghianati partai dan terburu nafsu kekuasaan tentu bagi PDIP, namun bagi para pengamat hal ini dapat dimaklumi dalam rangka  untuk mendapatkan tiket bertarung dalam ruang Pilkada bukannya dalam perebutan ruang rekomendasi. Inilah Fakta politik yang terjadi dan Akhyar Nasution tidak mau mengalamami nasib yang sama sebelumnya dengan Achmad Purnomo di Solo. Kalau Achmad Purnomo memang sudah cukup usia untuk maju dan pilihan jatuh kepada yang muda malah banyak tudingan miring seperti isue politik dinasti.

Bagi Demokrat tentu welcome dengan masuknya Akhyar Nasution karena mempunyai elektabilitas di wilayahnya, salah satu manuver kebebasan dalam berpolitik telah ditunjukkannya, sehingga hal ini selalu menghiasi pemberitaan di berbagai media. Soal menang kalah dalam kontestasi dapat diatur melalui startegi pengerahan sumber daya yang dimilikinya. Mendapat kader potensial tentu Demokrat akan lebih bersemangat mengusung di pilkada Medan. Tentu ini akan lebih seru dan kita bisa melihat kompetisi yang menarik dan menjadi bagian sejarah perpolitikan di Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline