Pak Setya Novanto akhirnya menduduki kursi Ketua DPR RI kembali. Banyak yang menilai berseberangan terutama pada saat issue papa minta saham. Bagi pak Novanto tentu hal ini sangat menggembirakan karena rekan separtainya Ade Komarudin legowo lengser yang hanya menduduki jabatan tersebut selama satu tahun. Selaku ketua umum partai tentu jabatan tersebut telah sebanding mengingat kawan pak Novanto telah terpilih menjadi Presiden Paman Sam. Untuk menjalin kerjasama tentu harus punya jabatan, namun apabila Pak Novanto tidak mempunyai jabatan strategis tentu Donald Trump akan berpikir dua kali.
Tampilnya kembali ke Kursi DPR akan mempunyai daya tawar perihal hubungan luar negeri Indonesia terutama dengan AS. Sepertinya ini yang lebih kuat melatarbelakangi adanya pergantian kursi ketua. Bila dibandingkan dengan kasus Pak Akom yang diadukan yang sama ke MKD perihal kisahnya tak jauh beda. Pak Novanto dapat bermain cantaik dalam hal ini yaitu sebelum disidang oleh MKD beliau mengundurkan diri sehingga MKD tak dapat melanjutkan sidangnya. Berbeda dengan Pak Akom yang diadukan ke MKD dan terbukti melanggar etik oleh MKD maka proses pergantian ini menjadi pilihan waktu yang tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H