Lihat ke Halaman Asli

Ana Aulia

Mahasiswa

Di Balik Sick Ada Homesick

Diperbarui: 6 Juni 2024   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.columbiaspectator.com/spectrum/2022/04/24/open-when-youre-homesick/

Tentu sudah tidak asing lagi kata 'homesick' bagi anak-anak perantauan. Homesick atau secara sederhana nya berarti 'kangen rumah', dimana kita merasakan rasa rindu yang berat dengan kampung halaman baik dengan keluarga, suasana, maupun lingkungannya. Dilansir dari buku Pemahaman Lintas Budaya (2021) oleh Sugeng Susilo Adi, homesick adalah perasaan akan kerinduan pada kampung halaman, lebih tepatnya pada rumah sendiri. Hal ini, tidak jarang dialami oleh mereka yang sedang merantau.

Homesick dapat terjadi karena seseorang merasa kesepian atau merasa kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan barunya sehingga dapat menimbulkan adanya perasaan tidak nyaman dan rindu akan kampung halamannya. Homesick tidak hanya memberikan pengaruh pada perubahan emosional saja akan tetapi homesick juga dapat memberikan dampak pada kondisi fisik seseorang seperti merasa stres, kelelahan, pusing, berkurangnya nafsu makan, kurang tidur yang akhirnya akan berpengaruh pada kondisi kesehatan. Apabila hal tersebut diabaikan atau dipendam maka perasaan tersebut hanya akan membuat keadaan kita semakin memburuk.

Oleh karena itu, cobalah untuk memproses emosi tersebut, mungkin dengan melakukan beberapa aktivitas yang disukai atau hobi yang dimiliki, hal tersebut dapat menimbulkan perasaan bahagia dan membantu kita untuk melupakan perasaan homesick. Kemudian kita juga dapat menyibukkan diri dengan hal-hal yang positif, contoh nya melakukan olahraga rutin, mencoba beradaptasi dengan lingkungan baru, mengikuti berbagai kegiatan sosial dan menerapkan self love. Dengan melakukan berbagai kegiatan yang positif kita dapat meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik. Dan apabila kita merasakan rindu dengan keluarga yang berada di kampung halaman kita dapat mengobati rasa rindu tersebut dengan menghubungi mereka, tentu di era digital ini tidak sulit untuk melakukan komunikasi jarak jauh seperti menelpon atau melakukan video call melalui media sosial, dengan begitu kita dapat memproses emosi  dan lebih fokus dalam melaksanakan aktivitas. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline