Lihat ke Halaman Asli

Ana Atikah

@atikahanaaa

Merdeka Belajar, Merdeka Berpuisi

Diperbarui: 20 Maret 2023   15:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Puisi dapat kita artikan sebagai wujud penyajian kata-kata indah dari seorang penyair. Puisi bisa menggambarkan kegundahan hati, kegembiraan, kesedihan, hingga kekesalan. Darinya, kita mampu mengekspresikan rasa melalui aksara.


Pembelajaran puisi tak hanya melulu soal cinta, soal keluarga, atau persahabatan. Bisa juga mengangkat isu hangat dalam politik, sosial, agama, juga budaya. Pembelajaran puisi sudah kita kenal sejak di bangku sekolah dasar, hingga di bangku kuliah. Apa lagi, saat masuk jurusan Bahasa Indonesia. Puisi secara lebih dalam dianalisis dan dikaji. Kata perkata, larik, bait, hingga irama.


Merdeka belajar khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, adalah juga merdeka dalam berpuisi. Merdeka menyuarakan sebuah opini, sebuah gagasan, sebuah penolakan yang berdasar kebenaran, sebuah sistem baru, sebuah motivasi, lewat karya tulis yang bisa diasah oleh guru kepada muridnya.

Dokpri

Melalui pembelajaran puisi, seorang murid, seorang mahasiswa, seorang guru, mampu menjadi sosok penyair yang berkesempatan menciptakan karya tulis baru, karya tulis indah. Yang kemudian bisa dinikmati dan diresapi oleh pembaca dan penikmatnya. Pembelajaran puisi membuka pandangan dan cakrawala dengan seluas-luasnya. Merdeka belajar, berarti juga merdeka berpuisi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline