Lihat ke Halaman Asli

Ana Nur Fitri

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi

Sosiologi Modern:Erving Goffman

Diperbarui: 12 Oktober 2022   11:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Erving Goffman merupakan Sosiolog yang pernah menempuh pendidikan sarjana di Universitas Toronto dan ia menerima gelar doktornya di Universitas Chicago. Tokoh sosiologi modern yang lahir di Alberta, Canada, ini memiliki pemikiran yang bermahzab interaksionisme simbolik, di antaranya adalah; stigma, dramaturgi, dan konsepnya dalam pendidikan. Namun, yang akan saya bahas di sini ialah pemikiran Goffman mengenai dramaturgi.

Apa itu dramaturgi? Sebuah konsepsi yang lahir dari makna pementasan sebuah drama. Layaknya sebuah drama yang menampilkan cerita yang dilakukan oleh para aktor dengan perannya masing-masing di atas panggung, kehidupan manusia memiliki hal yang demikian, menurut pandangan Goffman. Manusia sebagai aktor memiliki peran yang berbeda ketika ia berada di depan dan di belakang panggung. Individu yang sedang berada di front stage melakukan peran sesuai dengan apa yang ingin disampaikan kepada idividu lain. mulai dari mempersiapkan setting atau pendukung fisik yang dapat menunjang perannya hingga front personal atau sikap dan tingkah laku individu tersebut disesuaikan dengan citra yang ingin dibangun atau dapat disebut dengan pencitraan. Semua dilakukan sedemikian rupa dengan harapan makna tindakan tersebut dapat tersampaikan sesuai dengan yang dimaksud.

Lalu, bagaimana seorang aktor ketika ia berada di back stage? Sama halnya ketika kita ingin membuat sebuah pertunjukan, ada beberapa hal yang harus dikerjakan di balik layar pertunjukan. Dalam kehidupan manusia, sang aktor juga mempersiapkan perannya. Di balik layar ini, individu menunjukkan sifat aslinya. Momentum, setting, personal front, acquirence, manner, serta gaya attau perilaku adalah hal-hal yang harus diperhatikan agar sebuah "drama" dapat berjalan dengan baik.

Menurut Goffman, setiap individu melakukan dramaturgi. Pemikirannya tentang drammaturgi telah dibukukan pada tahun 1959 dalam karyanya yang berjudul The Presentation of Self in Everyday Life. Dengan memahami konsep dramaturgi, kita dapat menganalisis motif tindakan seseorang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline