[caption caption="Sile Ocakli Ada Kalesi yang mirip dengan Spongebob"][/caption]
Hari ini saya teralihkan dengan judul berita di salah satu media. Salah Renovasi, Situs Bersejarah Diolok Mirip `SpongeBob`. dan di BBC news Turkey: 'SpongeBob' castle mocked on social media.
Memang, sekilas sangat mirip, ada jendela dan kelopak mata, serta jendela di bagian tengah agak ke bawah yang menjadikannya mirip dengan tokoh Sponge yang hidup di Bikini Bottom tersebut.
Berita yang ada menyebutkan bahwa masyarakat, netizen, dan jurnalis mengejek renovasi tersebut. Namun di situs perjalanan tripadvisor versi United Kingdom, masih ada yang memuji bangunan tersebut pasca renovasi, karena memang renovasi yang dilakukan sangat sulit.
[caption caption="Pujian di Tripadvisor UK"]
[/caption]
Bangunan tersebut memang direstorasi karena keadaannya yang sangat memprihatinkan, sehingga dibentuk tim yang diketuai Kemâl Kutgün Eyüpgiller yang merupakan guru besar fakultas arsitektur restorasi di İstanbul Teknik Üniversitesi
[caption caption="Kondisi Kastil Ocakli sebelum direstorasi"]
[/caption]
Saya pun mencari Kastil apakah yang menjadi bahan ololan netizen itu.
Kastil itu bernama Sile Ocakli Ada Kalesi, berada dekat dengan dari istambul (dibanding dengan ankara)
[caption caption="Lokasi Ocakli ada di Pin warna Hitam"]
[/caption]
Jika saya cari menggunakan search engine. Profesor penggagas restorasi tersebut telah mahir melakukan riset tentang restorasi dan sangat berpengalaman dalam melakukan restorasi tersebut. Bahkan dia sudah menelurkan Buku bersama Lory Zakar berjudul Mimari Restorasyon Koruma Teknik ve Yöntemleri.
[caption caption="Profil Prof. Kemâl Kutgün Eyüpgiller diambil dari http://akademi.itu.edu.tr/eyupgiller/"]
[/caption]
[caption caption="Dalah satu contoh restorasi "The 18th-Century Fortifications of the Bosphorus and Istanbul, Turkey" yang dikerjakan oleh Prof Kemâl Kutgün Eyüpgiller"]
[/caption]
Memang restorasi adalah hal yang sangat susah. Di Indonesia sendiri, masalah umum tentang restorasi adalah ketersediaan anggaran, kemampuan sumberdaya manusia dalam melakukan restorasi, kepemilikan lahan, belum lagi regulasi dan izin yang panjang yang mengakibatkan bangunan tersebut kadung rusak sebelum diperbaiki.
[caption caption="Kastil Ocakli saat masih direnovasi, namun pemandangannya sangat bagus untuk wisata"]
[/caption]
Saat ini bangunan kuno yang telah terinventarisir di Indonesia memiliki masalah yang sama, jika ingin melakukan perbaikan, maka tidak boleh merubah bentuk yang ada, namun jika dilakukan perbaikan, biayanya tidak ada, selain itu gedung-gedung kuno yang ada tidak boleh dijual untuk mencegah perubahan bentuknya. Bahkan ada bangunan yang sudah ambruk, seperti terjadi di Jalan Gelatik, Kelurahan Purwodinatan, Semarang Tengah 14 Januari 2013 silam. Di Semarang sendiri, terdapat 300 bangunan Tua yang berada dalam kondisi memprihatinkandan cenderung tak terurus. Saat ini baru terdapat 103 bangunan kuno di Semarang yang masuk konservasi (Faisol, 2012).
[caption caption="Bangunan Kuno Ambruk di Semarang"]
[/caption]