Lihat ke Halaman Asli

"Hidup" Tidak Selalu Seperti Apa yang Ada di Pikiran Kita

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebanyakan dari kita kawula muda pasti punya angan2 menuju massa depan.

Kita pasti sudah punya apa yang namanya angan-angan. Banyak angan-angan yang memasuki alam pikiran kita. Mulai dari setelah kuliah kita kerja kemana ya?..... Buka usaha atau kita melamar ke perusahaan A atau B???..... Mau menikah umur berapa ya?...  Meski sudah di target kadang banyak melesetnya juga, sangat menjengkelkan.

Sedikit cerita dari kisah hidupku nie".

Meski aku gak terlalu punya angan-angan untuk kehidupanku kedepan, minimal aku punya lintasan pikiran apa yang akan aku lakukan besok-besoknya. Seperti masalah kerjakan, aku ngikut aja dengan apa yang ada di depanku. Dulu aku kuliah 1 tahun di surabaya, lulus kuliah langsung penempatan magang dan langsung kerja. Meski sudah kerja kehidupanku masih seperti itu2 saja. Karena aku tak punya bayangan kehidupan untuk massa depan, yaaa uangku selalu habis di akhir bulan tanpa mendapatkan sesuatu yang berarti. Aku berpikir "yang penting sekarang aku enak"  itu saja. Selama hampir satu tahun ya seperti itu kehidupanku. Nyesel???... ya pasti lah..... Namun setelah itu baru aku menyadari pentingnya memanage itu semua.

Kalau masalah jodoh, akupun juga gak terlalu memikirkan itu. tapi itu dulu, saat aku baru selesai kuliah. Kalau masalah cewek,,, dulu sih banyak yang di taksir. Sudah naluri alamiah kan??;...  Dan sebaliknya juga ada beberapa teman cewek yang memberikan sinyal sama. Namun karena aku termasuk cowok pemalu, yaaa,,,, ndak tau kalau mereka ada rasa. Udah gitu aja;, namun aku ketemu seorang cewek yang berbeda, awalnya sih cuma bercanda di ajakin muncak, kan bareng anak2 seangkatan dulu waktu kuliah, niatnya biar rame saja. eeeh, dia tertarik. Namun karena gak ada yang boncengin jadi aku tawarin aja bareng aku. namun siapa sangka kalau dia adalah jodohku. Padahal dalam pikiranku, gk ada sama sekali bayangan kalau bakal sama dia. Karena orangnya perfect bangeeeet.... kalau menurutku sih,,,, hihihi....

Dia orange cantik, ustadzah pula, lembut dalam bicara,tekun dalam beragama. Pokoknya siapapun pasti kepincut deh, hehehe. Seiring waktu berjalan kita semakin akrab saja. Namun tidak pernah sekalipun aku nembak dia. Tau sendiri kan aku type pemalu. Saking akrabnya, gak terasa kalau ternyata kita sering jalan bareng. Suatu ketika, terlintas dalam pikiranku untuk menikahinya. gak tau apa pikiran anak labil atau apalah, namun keinginan untuk menikahinya semakin kuat. Ku utarakan lamaranku kepadanya langsung. Aku merasa agak ragu sih sebenarnya, soalnya aku baru berumur 23th. Namun apa jawabannya???? ,,,,, Dia sudah menungguku untuk bicara seperti itu. Baru dia bicara panjang lebar tentang keutamaan nikah usia muda. Tambah yaqin aja aku.

Bersambung yah.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline