Lihat ke Halaman Asli

Berbincang bersama Kak Krista Mengenai Sejarah hingga Hadir Tempat Sanggar Gong Si Bolong

Diperbarui: 4 Agustus 2022   11:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Pribadi

Pertemuan kedua untuk sama bersinergi berbagi  ilmu pengetahun teman-teman melalui video ini bagi saya mendorong minat teman-teman muda untuk ingat di depok ada music khas yang dapat di lestarikan dan dijaga sejarahnya.

Sejarah singkatnya ada secara ilmiah dan cerita legendanya. Namun secara sejarah cerita legenda, Gamelan di temukan ada tiga perangkat music, gedhe,gong dan gledek usia ketiga alat itu sudah di temukan sekitar 100 tahun dan alatnya masih disimpan tetapi sudah tidak bisa dimainkan.

Awal cerita adanya gong si bolong ini disaat zaman dahulu ada tokoh masyarakat yang secara agama, spiritual sangat kuat. Itu mendengarkan sayup-sayup suara gamelan yang berada di curugan hingga ada di sebutkan nama jalan curugan. yang pertamakali menemukan saat itu bapak jimin. Saat ditemukan  hanya ada 3 alat music yang diangkat gong sibolong,gedhe dan gledek (gendang) sisanya hilang dan lenyap.

Lalu setelah dari bapak jimin ini baru ditemukan saja. Lalu alat music itu di serahkan ke bapak raden sanim (dijadikan nama jalan di tanah baru yaitu raden sanim) . dari situ diturunkan lagi ke bapak jerah (hingga ada nama gang jerah) di bapak jerah semua alat gamela di lengkapi sehingga alat music itu bisa di mainkan harmonisasinya hingga sekarang, tetapi tidak lama bapak jerah meninggal. Lalu di gantikan oleh cucunya bapak jerah Namanya kong bahrudin atau biasa di panggil kong bagol, di era kong bahrudin ini masa-masa jaya dimana gong si bolong ini selalu dapat kegiatan manggung, dan manjak. Dan saat itu hiburan lagi naik-naik. Setelah itu wafatnya kong bahrudin di tinggalkan ke bapak kamsa atmaja. 

Saat di jabatan bapak kamsa sudah tertata secara admintrasi struktur organisasinya dan sama saat itu biasanya diundang oleh bapak walikota dari acara arsip depok, ada di beberapa swalayan di depok udah manggung.

Setelah di kamsa atmaja sempat di peggang oleh bapak buwang jayadi namun tidak lama wafat. Lalu turun kebapak haji sari, tetapi di karenakan banyak kesibukan dilimpahkan Dr.hj Nisan Kusnadi sudah menjabat selama 1 tahun.

Foto: Pribadi

Dari sejarah pemeggang dan penemu adanya alat music khas depok ini selalu dipeggang oleh ahli waris yang masih memiliki kaitan turun menurunnya hingga saat ini. Awal mulanya setelah terus dipeggang oleh ahli waris turun menurun. Sempat alat music itu di simpan oleh pak krista hingga bisa mendapatkan tempat yang di jadikan sanggar gong si bolong. Kurang lebih hampir dua bulan.

Diputuskan hingga terbentuk dan ditempatkan sanggarnya juga di awasi oleh perannya orang tua asuh Bersama bapak  Hj. Adi Suryadi S.H beliau mendukung kesenian tradisional gong sibolong pustaka jaya.

Sumber: rekaman suara wawancara




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline