Menariknya Bunga dan Kumbang yang dibawakan oleh Voodoo menjadi akrab ditelinga sekitar kelas 1 dan 2 SMA antara tahun 2004 -- 2005an.
Lagu ini bercerita tentang gaya hidup meniru orang bermata biru tutur Utha dalam tembang mereka bukan kita.
Berbeda dari Salam Untuk Dia yang menonjolkan tone dari piano dan biola, sedangkan peranan Ossa Sungkar dari awal sampai akhir lagu Bunga dan Kumbang menjadi daya tarik sendiri yang membuat remaja -- remaja pada saat itu bermimpi bisa menabuh drum sehebat dirinya.
Layaknya band -- band tenar pada masa itu, sayangnya dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir nama band ini juga tenggelam dengan segala permasalahan yang ada.
Sebut saja Bunglon, Arwana, dan Opera adalah beberapa band yang ingar-bingarnya meredup begitu saja. Padahal tembang hits mereka pernah mengisi seluruh kamar lewat siaran radio swasta pada saat itu.
Seolah bisa mengisi relung hati para remaja, kepopuleran mereka terjadi karena peristiwa budaya radio yaitu saling mengirim ucapan salam antar rumah.
Terakhir adalah kualitas suara penyanyi era itu memang tak bisa sama sekali disaingi oleh pendatang baru dijaman sekarang. Diantaranya ada almarhum Andy Liany yang menembangkan lagu Sanggupkah, suara dilagu tersebut sangat tinggi dan begitu jernih.
Bersyukur setelah cari di media penyedia lagu digital (Spotify) ternyata lagu Bunga dan Kumbang sudah tersedia ditengah -- tengah memang banyak masyarakat sekarang yang kurang peduli dengan segala bentuk dokumentasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H