Pada akhirnya kita tahu bahwa tidak seluruh lembaga sekolah mampu adil dalam fungsinya: memanusiakan manusia - tidak terbatas pada siswa/i nya. Terutama Guru yg mendidik, Garda depan dalam proses itu.
Sekolah-sekolah non pemerintah yang biasanya punya kitab sendiri dengan sejumlah plus plus nya, masih banyak melihat Guru sebatas pekerja bukan manusia utuh yang memiliki kepribadian dengan keluarga - anak di rumah. Maka yang terjadi adalah beban jam kerja yang tidak jelas, dengan hak-hak yang terpinggirkan dan apresiasi yang minim.
Sekolah-sekolah model ini terbilang mampu membuat citra sebagai sekolah ramah anak dgn moto pembangunan karakter - bisa saja. Tapi dibalik itu, pergantian Guru dan staf setiap tahun menandakan hal lain - ada saja yang resign/mengundurkan diri setiap tahun ajaran baru dimulai. Tentu ada sesuatu yang semestinya dipertanyakan.
-Cibinong, August 2021-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H