Lihat ke Halaman Asli

Logika “Yang Tidak Logis” Ricky Vinando dalam Kasus Jessica, Apakah Ada Hubungan Ricky Vinando dengan Jessica?

Diperbarui: 27 Mei 2016   16:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi, http://www.kawalengelinemegawe.com

Terima kasih admin, please…. Mba-mba admin yang cantik, mas-mas admin yang tidak cantik, judul saya jangan diubah untuk yang satu ini, nanti maknanya jadi lain, kalau hanya makna yang berubah dikit nggak apa-apa, kalau nanti saya yang terlihat culun bisa mati berpikir aku ini.

Membaca artikel Ricky Vinando membuat pikiran saya jauh menerawang, sebenarnya isinya tidak perlu panjang-panjang karena banyak melakukan pengulangan. Enak juga sih untuk dibaca isinya renyah dan enak untuk ditelan.

Tidak bermaksud untuk apa-apa, hanya untuk mencoba berpikir dengan logika yang lain, izinkan saya menanggapi artikel anda

Tulisan ini merupakan sambungan dari tulisan saya sebelumnya disini

R V :

Sedangkan diketahui sebelum terbunuhnya Mirna, tidak ada tanda-tanda kemarahan, kebencian, kecemburuan yang diperlihatkan Jessica, yang ada justru Jessica meminta agar Mirna menciumnya, dan ini adalah sebagai bukti bahwa hubungan keduanya baik-baik saja tidak sebagaimana yang dinyatakan oleh ayah Mirna. Terlebih lagi ini pembunuhan berencana,

Saya

Kok anda bisa tahu kalau tidak ada tanda-tanda kemarahan, kebencian, kecemburuan yang diperlihatkan Jessica kepada Mirna? Tidak ada satu orang pun selain Mirna dan teman-teman akrabnya yang mengetahui mengenai ada atau tidaknya. Anda sudah terlalu berani dengan mengatakan “tidak ada” karena anda bukan teman akrab dan sama sekali tidak pernah diberitahu oleh Jessica, terkecuali anda pernah diberitahu atau anda adalah teman akrab Jessica.

Kemudian masih dalam pragraf yang sama anda menulis sebagai berikut “maka jika Jessica berniat menghabisi Mirna pasti ada percakapan-percakapan yang bernada marah, kesal dan cemburu Jessica kepada Mirna, tetapi itu kan tidak ada, yang ada hanya whats up berisi kemesraan”, What? Apakah bukan bego namanya kalau sebelum melakukan tindak kejahatan sudah memberitahukan “pesan kematian” kepada korban lewat SMS, WA, Facebok atau apapun itu namanya. Dan apakah korban juga sebegitu bodohnya kalau sebelumnya telah ada “pesan kematian” dan dengan entengnya ketemu sama pelaku. Yang namanya niat itu dalam hati, untuk niat baik saja, some times seseorang tidak mau memberi tahu apalagi niat berbuat jahat, sudah pasti akan ditutup rapat, kalau bisa bayangan sendiri saja tidak boleh tahu. Mengenai kemesraan seperti yang anda katakan, justru itu merupakan salah satu kunci, karena sangat tidak lazim seorang perempuan mesra dengan perempuan lainnya. Jangankan minta cium, minta di kecup saja saya mah ogah kalau yang minta laki-laki, kalau perempuan bisa lain cerita bro…

RV :

Selain itu ada pula teori kesengajaan dengan sadar kepastian, yang dimaksud teori ini adalah perbuatan dari akibat yang dituju namun akibatnya tidak diinginkan tetapi suatu keharusan mencapai suatu tujuan. Nah dalam kasus terbunuhnya Mirna dengan tersangka Jessica, pertanyaan berangkat dari teori ini adalah jika Jessica melakukan kesengajaan itu dalam keadaan sadar dengan kepastian, maka dimana logikanya kalau Jessica sadar dengan kepastian Mirna pasti akan mati, tetapi tetap berada di tempat dan melihat Mirna sampai kejang-kejang?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline