Pendidikan Agama Islam adalah aspek yang sangat penting yang harus ditanamkan sejak dini. Melalui Pendidikan Agama Islam (PAI) anak menjadi tahu hakikat ia diciptakan di dunia ini, yaitu untuk beribadah kepada sang Khalik Allah SWT. Menurut Haidar Putra Daulay (2014), "PAI adalah usaha yang dilakukan untuk mengembangkan seluruh potensi manusia baik lahir maupun batin agar terbentuk pribadi Muslim seutuhnya".
PAI di sekolah memiliki beberapa komponen, yaitu pendidik, peserta didik, lingkungan pendidikan, alat pendidikan, metode dan evaluasi. Sedangkan wadah dari semua itu adala kurikulum. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai, tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu" (Bab 1 pasal 1 ayat 19).
Lantas apa yang di maksud dengan evaluasi kurikulum PAI tersebut ??
Kurikulum PAI merupakan alat yang sangat penting dalam keberhasilan suatu pelaksanaan materi PAI, tanpa adanya kurikulum yang baik dan tepat maka akan sulit untuk mencapai tujuan pendidikan yang diidamkan (Sukmadinata, 1997). Berdasar kepentingan tersebut, kurikulum PAI harus dirancang secara terpadu sesuai dengan aspek-aspek kurikulum guna mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Implementasi kurikulum PAI dapat diketahui ketercapaian tujuannya apabila dilakukan evaluasi kurikulum. Kurikulum PAI seringkali tidak mampu mengikuti perkembangan masyarakat. Oleh karena itu, pembaharuan dan pengembangan kurikulum harus selalu dilakukan secara terus menerus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan zaman.Berkaitan hal ini, evaluasi kurikulum sangat penting dan menjadi tolok ukur ketercapaian selanjutnya.
Lalu apa tujuan diadakannya evaluasi kurikulum PAI ??
Evaluasi kurikulum PAI bertujuan untuk memeriksa kinerja dengan menunjau dari kriteria yang ditentukan. Adapun indikator yang dievaluasi dalam kurikulum tidak sekadar efektif atau tidaknya pelaksanaan kurikulum, tetapi juga menilai relevansi, efisiensi, dan kelayakan program. Disisi lain, kriteria luas atau tidaknya cakupan program evaluasi kurikulum sangat ditentukan oleh tujuan pengadaan evaluasi kurikulum (Lismina, 2017). Apakah untuk mengevaluasi beberapa komponen atau secara keseleuruhan. Adapun komponen yang dianggap penting untuk di evaluasi adalah terkait proses dan hasil belajar peserta didik.
Dapat disimpulkan bahwa ealuasi kurikulum akan memberikan data penting bagi perancang dan pembuat kurikulum. Hal ini tentu bersinggungan dengan kelemahan dan kelebihan suatu kurikulum yang telah dibuat dan diterapkan. Evaluasi kurikulum PAI mampu menjadi wasilah untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam. Urgensi evaluasi kurikulum PAI adalah untuk mewujudkan insan yang memiliki nilai tidak sebatas pada akdemisnya tetapi keshalehan pribadinya yang dicerminkan melalui prilaku akhlaknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H