SEBAGAI salah satu fenomena alam yang sangat langka terjadi, Gerhana Matahari Total (GMT) tahun 2016 ini pun menjadi hal istimewa bagi penduduk dunia, terutama masyarakat Indonesia.
Sebab, Indonesia adalah negara satu-satunya yang mendapat “jatah kemunculan” GMT pada tahun ini. Sehingga bisa dipastikan hampir seluruh penduduk Indonesia tidak akan melewatkan fenomena alam yang amat istimewa tersebut untuk dapat disaksikan, baik secara person maupun dalam bentuk kelompok.
Bahkan Kementerian Kemaritiman secara khusus menggelar sebuah kegiatan yang diberi nama “Ekspedisi Maritim Gerhana Matahari Total 2016”.
Dr. Rizal Ramli selaku Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya pun telah memberangkatkan 1.100 peserta dalam sebuah upacara pelepasan, di Terminal Nusantara Pura 2-Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (8/3/2016).
Upacara pelepasan peserta Ekspedisi Maritim 2016. (Sumber: Sindonews/repro)
Keberangkatan seluruh peserta ekspedisi yang terdiri dari siswa-siswi unggulan Jabodetabek dan sejumlah mitra maritim lainnya tersebut dilakukan oleh PT. Pelni, yakni dengan menggunakan KM. Kelud menuju Belitung. Rombongan ini kemudian dijadualkan kembali ke Jakarta pada Kamis (10/3/2016).
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan pendidikan bahari, sekaligus mengajak generasi muda untuk mencintai laut. “Harus mulai mencintai laut. Saya yakin banyak dari adik-adik ini belum pernah naik kapal. Ini kesempatan untuk belajar mencintai laut,” ujar menko Rizal Ramli.
Dalam ekpedisi tersebut, selain untuk berwisata edukasi di perairan Belitung dengan menyaksikan fenomena GMT, kegiatan ini juga akan diisi dengan acara seminar pemuda bahari dan diskusi pakar.
Sumber Gambar Utama: Upacara pelepasan peserta Ekspedisi Maritim 2016. (Sumber: Sindonews)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H