Lihat ke Halaman Asli

Abdul Muis Syam

Terus menulis untuk perubahan

Rizal Ramli Ajak Presiden Jokowi Ikuti Jejak Franklin Roosevelt

Diperbarui: 12 Agustus 2015   07:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ilustrasi: Abdul Muis Syam."

DARI data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, bahwa Ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun 2015 hanya mengalami pertumbuhan 4,71 persen. Angka ini melambat jika dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama yang mencapai 5,14 persen.

Pemerintah pun berdiplomasi dan berkali-kali membantah, bahwa perlambatan ekonomi yang terjadi di Indonesia terutama pada kuartal pertama tahun 2015 ini adalah disebabkan oleh pengaruh dan kondisi dari negara-negara lain alias dari luar negeri.

Menanggapai hal tersebut, DR. Rizal Ramli yang diwawancarai oleh salah satu stasiun TV menjelaskan, bahwa hal tersebut sebagian ada benarnya.

Tetapi Menko Perekonomian di era Presiden Gus Dur itu menyatakan ketidaksetujuannya jika pemerintah terus-terus menuding dan menyalahkan kondisi luar negeri sebagai akibat terjadinya kelambatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Sebagian ada benarnya.  Karena kelambatan ekonomi Indonesia tentu (juga) dipengaruhi oleh faktor internasional. Tetapi untuk terus-menerus menyalahkan faktor internasional sudah nggak zamannya lagi. Karena faktanya ada negara (lain) yang tetap bagus (pertumbuhan ekonominya),” ujar Rizal Ramli seraya menunjuk India saat ini ekonominya malah bisa tumbuh sampai 7,3 persen.

Juga, katanya, dengan Filipina yang dulu dianggap sebagai kasus negara yang sulit berkembang, tetapi nyatanya sekarang ekonomi Filipina malah tumbuh hingga 7,2 persen.

“Jadi faktor internasional ini sama dengan kalau kita kondisi badannya sehat (jika) ada virus flu, kita nggak akan kena. Tetapi kalau kita memang juga secara fisik lemah, daya tahannya lemah, ada virus flu aja kita akan kena. Jadi kuncinya kita harus perkuat daya tahan ekonomi kita,” katanya.

Rizal Ramli pun memberi motivasi kepada pemerintahan sekarang, bahwa krisis itu adalah kesempatan. Dan pemimpin yang hebat (hendaknya) membuat krisis menjadi lompatan untuk maju ke depan.

Ia mencontohkan, di Amerika ada presiden yang namanya Franklin Delano Roosevelt. Dia terpilih tahun 30-an pada saat Amerika dilanda depresi dahsyat (Great Depression), namun ia berhasil memulihkan dan membangkitkan kembali ekonomi negaranya yang mengalami krisis, yaitu dengan menggunakan momentum (krisis) tersebut untuk melakukan lompatan, dan akhirnya berhasil mengalahkan tiga negara paling hebat sebelumnya, yakni Inggris, Jerman dan Prancis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline