Lihat ke Halaman Asli

Abdul Muis Syam

Terus menulis untuk perubahan

Rizal Ramli: Saya Beruntung Presiden Gus Dur dan Wapres Megawati Beri Kewenangan Kepada Menko

Diperbarui: 18 Juni 2015   04:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1407422367664320109

[caption id="attachment_318274" align="alignnone" width="600" caption="Ilustrasi/Desain repro Abdul Muis Syam"][/caption]

DI bawah ini adalah “sepenggal kisah” dan pengalaman yang pernah dilalui Dr. Rizal Ramli selaku Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan Wapres Megawati Soekarnoputri.

Pengalaman Rizal Ramli ini tentu saja sangat patut dijadikan sebagai contoh, minimal cerminan dan perbandingan bagi para menteri yang duduk dalam kabinet di pemerintahan baru, mendatang.

Bahwa salah satu kunci sukses Dr. Rizal Ramli sebagai Menko yang sangat dipercaya karena sekaligus bertindak sebagai “kaki-tangan” Presiden Gus Dur kala itu adalah karakter leadershipnya yang amat kuat. Ia mampu menjadi sentral koordinasi bagi para menteri di bidang ekonomi karena memang kepiawaiannya sebagai ekonom senior, terutama dalam melahirkan ide-ide orisinal yang brilian dan realistis.

Sehingga para menteri yang dibawahinya pun sangat mudah mencerna dan mengimplementasikannya dalam setiap program yang dicanangkannya. Apalagi memang, sebagai Menko, Rizal Ramli dalam setiap ide-idenya tersebut pasti selalu mengikutkan aturan main yang jelas dan tegas.

Di antaranya, sesuai dikutip dalam buku beliau berjudul “Rizal Ramli Lokomotif Perubahan” dijelaskan, bahwa setiap Jumat sore, semua menteri di bawah koordinasinya diminta memasukkan daftar inventarisasi masalah yang belum sempat diselesaikan dari masing-masing departemen.

Dari situ dapat diketahui dengan mudah masalah-masalah yang sedang dihadapi, lalu bergegas untuk segera mencari solusi tepatnya dengan cara membedah hingga tuntas dibawah pengarahan langsung Rizal Ramli. Salah satunya adalah masalah yang sifatnya tumpang tindih antar-departemen.

Dalam bukunya tersebut, Rizal Ramli menyebutkan, timbekerja penuh mulai Jumat malam hingga Minggu sore. Hasilnya adalah alternatif solusi (biasanya ada tiga alternatif) dari tiap-tiap persoalan yang sedang dihadapi oleh para menteri bidang ekonomi.

Di situ juga, menurut Rizal Ramli, dipaparkan kekuatan dan kelemahan masing-masing solusi, penanggungjawab program aksi, dan deadline. Semuanya dituangkan dalam sebuah matriks yang sangat rapi.

Selanjutnya, Minggu sore semua matriks itu disampaikan kepada para menteri terkait untuk dipelajari. Lalu pada Senin pagi, sebelum rapat koordinasi diselenggarakan, Rizal Ramli beserta para Menko lainnya biasanya sarapan dulu bersama Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri. Ketika sarapan itulah, matriks yang telah disusun tadi dibahas. Rizal Ramli kemudian meminta Wapres Megawati untuk memberikan saran dan masukan.

Di bagian lain juga disebutkan, adanya tim Public-Relation (PR) Menko yang bertugas menyusun siaran Pers (Press Release) mengenai seputar hasil rapat Senin pagi itu, yang selanjutnya dibagikan ke media-media massa agar publik juga dapat mengetahui segala hal yang dilakukan oleh para menteri bidang ekonomi tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline