Lihat ke Halaman Asli

Gaya Kepemimpinan di Masa Pandemi dalam Menghadapi Era Digitalisasi dan Tantangan Global

Diperbarui: 29 April 2021   17:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Kepemimpinan di Masa Pandemi (hunters race/unsplash)

ABSTRAK

Dalam era pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia seperti saat ini tentunya pemimpin dituntut supaya dapat menyesuaikan gaya maupun model kepemimpinan mereka guna menghadapi tantangan global yang dinamis seperti saat ini. gaya maupun model kepemimpinan individu tentunya berbeda satu sama lain mulai dari cara pemimpin tersebut memberikan sebuat tugas, cara pemimpin tersebut berkomunikasi, cara pemimpin tersebut dalam mengarahkan para anggotanya, dan sebagainya. 

Hal ini lah yang harus disesuaikan oleh pemimpin -- pemimpin yang ada disetiap organisasi di era pandemi ini supaya dapat menghadapi tantangan global yang dinamis. Dari paparan yang telah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa model kepemimpinan di masa pandemi ini harus diperhatikan supaya para pemimpin di Indonesia dapat berperan dengan maksimal dalam memimpin anggota -- anggotanya di masa pandemi ini guna menghadapi tantangan global.

Kata Kunci : Kepemimpinan, Pandemi, Globalisasi

I. PENDAHULUAN

Saat ini dunia tengah dihadapkan dengan pandemi Covid-19. Pandemi ini tentunya tidak boleh dimaknai sebagai hambatan melainkan harus dimaknai sebagai tantangan bagi para pemimpin di Indonesia, khususnya pemimpin pada generasi muda untuk terus berinovasi dan juga menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada saat ini untuk memimpin sebuah institusi atau organisasi. Mempimpin suatu instansi atau Lembaga diperlukan cara-cara yang unik, yang dalam hal ini dapat sebagi model atau gaya kepemimpinan, model atau gaya kepemimpinan pada masa pandemi ini tentunya perlu adanya penyesuaian lebih lanjut. 

Pertama -- tama definisi kepemimpinan sendiri adalah aktivitas mempengaruhi orang -- orang agar mau bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan yang mereka inginkan (Rohaeni, 2016). Kemudian kepemimpinan juga didefinisikan sebagai perilaku yang mempengaruhi banyak orang menuju arah tujuan bersama (Fajar Utomo & Hanita, 2020). 

Dari definisi kepemimpinan tersebut tentunya pemimpin merupakan ujung tombak untuk keluar dari masa pandemi seperti sekarang ini dengan kemampuan -- kemampuan yang dimiliki seorang pemimpin seperti komunikasi, public speaking, cara berpikir yang kritis dan kemampuan penunjang lainnya tentunya bisa dikatakan pemimpin merupakan ujung tombak untuk keluar dari masa pandemi saat ini. Tetapi perlu diingat bahwa pemimpin haruslah memiliki role model kepemimpinan yang sesuai untuk menghadapi masa pandemi ini. Model kepemimpinan menurut beberapa ahli yakni sebagai berikut :

  • Gaya Kepemimpinan Kontinum
  • Gagasan dalam gaya kepemimpinan ini ada dua bidang pengaruh. Pertama, bidang pengaruh pemimpin dan kedua, bidang pengaruh kebebasan bawahan. Pada bidang pertama pemimpin menggunakan otoritasnya dalam gaya kepemimpinanny, sedangkan pada bidang kedua pemimpin menunjukan gaya yang demokratis. (Rohaeni, 2016)
  • Empat Sistem Manajemen dari Likert
  • Menurut Likert pemimpin dapat berhasil jika bergaya parsifative management. Model ini menetapkan bahwa keberhasilan seorang pemimpin adalah berorientasi pada bawahan, dan mendasarkan pada komunikasi. (Rohaeni, 2016)
  • Gaya Kepemimpinan Menurut Kartono (Rohaeni, 2016)
  • Gaya kepemimpinan otoriter / Authoritarian
  • Gaya kepemimpinan demokratis / Democratic
  • Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire

Tentunya pada masa pandemi saat ini pemimpin harus menyesuaikan gaya kepemimpinannya dari sebelum masa pandemi ini. masa pandemi ini tentunya segala bentuk kegiatan dilakukan menggunakan media digital untuk menunjang segala bentuk kegiatan yang ada. Tentunya pemimpin haruslah menyesuaikan gaya kepemimpinannya supaya sesuai dan mampu menghadapi tantangan global yang sangat dinamis dengan menggunakan media digital.

II. METODE

Dalam artikel ilmiah ini digunakan metode penelitian kepustakaan. Metode penelitian kepustakaan sendiri merupakan metode dengan mengumpulkan informasi dan data dengan bantuan berbagai macam material yang ada di perpustakaan seperrti buku referensi, hasil oenelitian terdahulu yang sejenis, catatan, serta berbagai jurnal yang berkaitan dengan masalah yang yang ingin dipecahkan (Sari & Asmendri, 2020). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline