Lihat ke Halaman Asli

Nembak Cewek Berujung Pingsan

Diperbarui: 23 November 2016   02:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Emak, aku sudah punya calon mantu nih, tolongin Doanya biar diterima. Besok rencana aku mau nembak tuh cewek,” kataku kepada emak dengan tatapan penuh mohon.

“Kau ingin nembak cewek? Hahaha bercandanya jangan sampai kelewatan kali. Anak emak yang sudah ratusan tahun menjomblo. Pengen nembak cewek?”

Teringatnya aku hanya beberapa tahun saja menjomblo. Sejak putus dengan Surti, rasanya susah kali mendapakan pacar baru. Entah apa rahasianya, setiap aku PDKT pasti ujung-ujung masuk zona teman zone.

“Iya emak, mohon doa restunya ya mak. Jangan meledek aku mak, sakit hati aku mak.”

“Sakit hati sakit hati! Mak lebih sakit hati ketika mendengar kau putus sama Surti. Entah kenapa kau lebih memilih selingkuh dengan gamemu itu daripada setiap sama Surti. Kan kualat jadinya.”

“Hehe mak ampun.”

***

Aku sudah mempersiapkan semuanya demi kelancaran acara nembak nanti malam. Shotgun sudah, perluru 6 biji, dan ditambah rompi anti peluru. Ok, semuanya sudah siap. Kini mencari bunga.

“Mak bunga plastik yang di meja kok hilang mak?”

“Sudah emak buang. Banyak lalat, nampak kali dia jarang mandi.”

Alamak kalau bunga plastik di buang, terus aku pakai apa dong? Masak datang dengan tangan kosong? Untuk dompet jangan lihat deh. Awal bulan, tipis melulu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline