Sejak sebelum Indonesia merdeka tahun 1945,masyarakat Indonesia sudah terbiasa untuk saling berbagi, tolong menolong dalam membangun rumah, bergantian memanen padi. Pertukaran dalam bentuk non material dan lebih pada kualitas pertukaran. Hal ini dalam ilmu antropologi ekonomi disebut sebagai resiprositas.
Resiprositas menekankan pada hubungan personal antar individu, dan biasanya resiprositas (pertukaran) ini bisa dilakukan dalam waktu cukup lama seperti memanen padi atau membangun rumah. dan pada akhirnya kegiatan ini menjadi budaya pada masyarakat kita, pertukaran yang meniadakan aspek material. Pertukaran terjadi hanya untuk memenuhi kebutuhan, bukan mencari keuntungan.
Maka iklan rokok dengan ungkapan “wani piro?” yang menjadi sindiran masyarakat Indonesia yang bangga akan suap tidak perlu ada, jika suap yang terjadi bukan untuk mencari keuntungan,tapi memenuhi kebutuhan. Karena seseunggunya bagi penyuap maupun yang disuap memiliki kebutuhan yang perlu ditukarkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H