Lihat ke Halaman Asli

Amrizal Muchtar

Dosen FK UMI, Dokter, Alumni Universitas Shimane Jepang

Menyambut 1 Muharram 1435 H

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

1 Muharram sebentar lagi datang.
Beda dengan tahun sebelumnya.
Sekarang dia disambut gembira.
Semua senang. Semua bahagia.

Alhamdulillah. satu Muharram adalah tanggal Merah.
Hore kita libur.
Satu Muharram datangnya di hari selasa lagi.
Hari kejepit nasional. Biasanya senin akan libur juga.
Itulah sebabnya saya bilang 1 Muharram ini beda.
Lebih banyak libur.
Lebih banyak orang yg bergembira.

Ironis. Miris.

85 persen penduduk Indonesia adalah Muslim.
Tapi Tahun baru Masehi lebih meriah.
Penuh dengan kilatan lampu kembang api
Tahun Imlek juga dahsyat. Penuh warna merah.
Lampion di mana-mana. Barongsay bermain-main di jalanan.

Tapi Tahun baru hijriah sering terlupakan.
Seperti lupanya khatib di shalat jumat tadi yang mengatakan kita akan menyambut 1 Muharram 1434 hijriah.
Lucu tapi menyedihkan. Harusnya 1435 Hijriah.

Sempat terpikirkan.
Kenapa kita harus pakai tahun Matahari
Kenapa bukan Tahun Bulan. Harusnya.
Sebagaimana lazimnya yang besar punya kekuasaan untuk memutuskan.
Tapi itulah anehnya. Jumlah islam besar tapi seperti buih di lautan. Dikalahkan oleh sedikit ombak-ombak besar.

Tapi segera kuralat.
Mungkin memang lebih baik kita memakai tahun matahari
Tahun Bulan mungkin akan menimbulkan debat setiap awal bulan.
Tahun bulan akan membuat perlunya sidang isbat tiap bulan untuk tahu apakah sudah masuk bulan baru atau belum.
Seperti halnya penentuan awal ramadhan yg begitu heboh setiap tahun.


dr. Amrizal
Owner Klinik Sunat BETEPE

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline