Lihat ke Halaman Asli

Tugu Cidayu, Nanga Taman

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Baru sekitar duapuluhan kilometer, kuajak si Biroe singgah. Cari tempat strategis. Warkop yang bisa melihat Tugu Cidayu dengan sudut pas.

Sekeliling bawah tugu, bundaran semen setinggi kira-kira dua kaki. Lalu ada tiga bidang dinding yang melekat pada inti tugu. Masing-masing bidang pada bagian atas terpotong serong, melancip ke kanan. Masing-masing berisi ornamen khas Cina, Dayak dan Melayu. Itulah sebabnya dinamakan Tugu Cidayu. Kemudian menyeruak helai-helai hijau. Puncaknya kuning. Bunga. Penglihatanku, bunga dan lidah api.

Dari banyak-banyak tugu di Kalbar yang pernah kulihat, tugu ini salah satu yang favorit. Sebab mewakili roh kontekstual. Membumi. Mengingatkan pada ujaran mendiang Sultan Hamid tentang "Tiga Tungku", yakni Kalbar yang khas dengan tiga puak besar Dayak, Melayu dan Cina. Entah bagaimana tugu-tugu lain di Borneo? Teracuni jugakah oleh dongeng nasionalisme bambu runcing?

Hahkaulahhh...

18.12.12
Catatan Perjalanan. Tugu Cidayu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline