Lihat ke Halaman Asli

Amril Taufik Gobel

TERVERIFIKASI

Smiling Blogger, Restless Father, Lovely Husband and George Clooney wannabe :) See my Blog: http://daengbattala.com

Bekerja Keras dan Bertindak Cerdas Ala Merry Riana

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13850078071249110163


Talk show Merry Riana, yang dikenal sebagai motivator ulung dan memiliki ikon "Mimpi Sejuta Dollar"tadi malam dalam acara MLD Talk-In , Rabu (20/11) di Jababeka Center, Marketing Gallery Movieland Kota Jababeka Cikarang meninggalkan kesan yang mendalam buat saya. Dihadapan sekitar 500-an peserta yang hadir (malah sebagian diantaranya terpaksa berdiri dibelakang karena tidak dapat kursi), Merry tampil memikat dengan menyampaikan pesan motivasi yang membumi dan mengena di hati. Berbeda dengan event MLD Talk-In yang saya hadiri bulan Juni silam dan menghadirkan penulis terkemuka Dewi"Dee"Lestari (baca reportasenya disini), event tadi malam begitu meriah dan ramai. Bahkan area dibuka lebih lebar hingga dua kali lipat dari acara sebelumnya untuk menampung hadirin yang datang.

MR-2

Dipandu oleh pembawa acara yang kocak dan heboh, Ita Sembiring, acara ini terasa lebih hidup dan bergairah. Merry memulai presentasinya dengan mengajak hadirin untuk berdiri lalu mengikuti yel-yel yang diserukannya. "Indonesia!" , teriaknya lantang seraya mengepalkan tangan ke udara. "Pasti Bisa!" balas hadirin lebih kencang dengan aksi mengepalkan tangan pula ke atas. "Ice Breaking" yang dilakukan oleh Merry setidaknya membuat kami semua yang hadir tersentak dan kian bersemangat untuk menyimak materi yang disajikan.

MR4

Merry kemudian memulai dengan mengungkapkan bagaimana rahasia belajar yang efektif yakni : Partisipasi, Open Mind (pikiran terbuka) dan Action. Menurut wanita kelahiran Jakarta 29 Mei 1980 ini, partisipasi berarti peran serta hadirin untuk ikut terlibat secara aktif selama seminar/talkshow berlangsung dengan begitu nilai-nilai dan pesan-pesan yang disampaikan bisa terserap dengan baik. Sementara Open Mind dimaknai sebagai bagaimana cara pandang kita terhadap sesuatu dengan melihatnya dalam perspektif lebih luas, positif dan terbuka. Tidak hanya cara pandang namun sikap kita pula seyogyanya ikut terbuka. Sedangkan Action dapat diartikan sebagai kita mesti melakukan sesuatu, tak ada gunanya setelah mengikuti seminar motivasi lantas hanya berhenti jadi sekedar referensi. "Harap diingat, seminar motivasi laksana pemantik api, untuk menjaga nyalanya tetap terjaga, maka teruslah lakukan sesuatu sesuai dengan spirit seminar itu. Jangan berhenti," ucap jebolan Electrical and Electronics Engineering (EEE) di Nanyang Technological University (NTU) Singapura ini dengan mata berbinar.

mr6

Merry kemudian menuturkan kisah jatuh bangunnya hingga kemudian sukses menjadi Entrepreneur wanita yang sukses di usia muda serta kini menjadi seorang Speaker, Trainer dan menjadi Motivator Wanita No.1 di Asia. Kerusuhan 1998 di Jakarta menguburkan impiannya untuk melanjutkan kuliah dan untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, oleh keluarganya, Merry diminta bersekolah di luar negeri. Karena pertimbangan jarak yang relatif dekat, Singapura menjadi pilihan negara tempatnya menuntut ilmu. Tanpa persiapan yang memadai untuk kuliah di luar negeri, Merry sempat gagal dalam tes bahasa Inggris di Nanyang Technological University. Tanpa persiapan bekal dana yang memadai pula, Merry meminjam dana dari Pemerintah Singapura. Ia meminjam dana beasiswa dari Bank Pemerintah Singapura sebesar $40.000 dan harus dilunasi setelah ia lulus kuliah dan bekerja.

Dengan hanya mengantungi $S 10 seminggu Merry harus pandai-pandai mengatur keuangannya dengan cara berhemat. Merry menyiasatinya dengan hanya makan mie instant di pagi hari,makan siang dengan 2 lembar roti tanpa selai. "Yang menyedihkan, saya kerapkali memakan bekal saya itu, ditempat tersepi di kampus, yakni toilet,"katanya mengenang. Kehidupan yang sangat memprihatinkan tersebut mendorongnya untuk mencari penghasilan diluar kegiatan kuliahnya di kampus. Dari mulai membagikan pamflet/brosur di jalan,menjadi penjaga toko bunga,dan menjadi pelayan Banquet di hotel.

"Menjalani kehidupan yang memprihatinkan itu membuat saya tersadar, saya harus mengubah nasib saya menjadi lebih baik dan orang yang bisa merubahnya tak lain diri saya sendiri," ujarnya dengan mata berbinar. Titik balik itu terjadi saat ia merayakan ulang tahun ke-20. "Saya harus punya kebebasan finansial sebelum usia ke-30. Itulah mimpi sejuta dollar saya yang membuat saya bangkit dan terus maju," tambah ibu 2 anak ini. Merry menyatakan jika selama ini dia hanya "bertahan" dalam arti pasrah dengan keadaan yang ada, maka ia merubah mindset-nya dengan "berjuang" untuk meraih kualitas hidup yang lebih baik, tanpa menyerah.

Dengan bekerja keras dan bertindak cerdas, Merry berhasil meraih mimpinya menghasilkan S$ 1.000.000 pada usia 26 tahun. Kiprahnya ini diabadikan di artikel The Strait Times pada tanggal 26 Januari 2007 yang berjudul "She's made her first million at just age 26" ("Ia mencapai satu juta dolar pertamanya di usia 26 tahun") serta buku " Mimpi Sejuta Dolar " yang langsung menjadi National Bestseller hanya dalam waktu 1 bulan setelah peluncurannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline