Lihat ke Halaman Asli

SBY: Memaksa Evakuasi

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Letusan gunung Merapi 2010, relatif telah memakan korban jiwa yang cukup besar, jika dibandingkan dengan kronologis letusan gunung Merapi itu sendiri; yaitu sejak dinaikan statusnya dari siaga menjadi awas pada tanggal 25 Oktober 2010, kemudian diikuti dengan letusan pertama pada tanggal 26 Oktober dan letusan dahsyat berikutnya tanggal 4-5 November 2010, hingga berlanjut sampai sabtu pagi ini.

Walaupun dilaporkan menjadi letusan merapi terdahsyat di periode 100 tahun terakhir, tetapi letusan ini seolah-olah dapat dibaca dengan baik oleh ilmuwan kita di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang dipimpin ilmuwan Surono.

Kemudian PVMBG bersama-sama Badan ini bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan tindakan-tindakan antisipasi sebagai mana mestinya, dalam menanggulangi bencana ini.

Sangat disayangkan, pesan-pesan dari PVMBG meskipun sampai dengan baik kepada masyarakat wilayah bencana merapi, tetapi tetap memakan korban jiwa hingga lebih dari 100 Jiwa.

Hanya mbah marijan yang terekam dengan baik kenapa beliau lebih memilih mati bersama merapi. Alasan sederhana beliau "Aku krasan ning kene. Nek aku melu ngungsi. aku digeguyu pilik (Saya kerasan tinggal di sini (Kinah-rejo. Red). Bila ikut mengungsi, saya ditertawakan ayam)," gurau Mbah Marijan kepada wartawan di kediamannya di Kinahrejo.

Sedangkan korban jiwa lainnya adalah alasan harta benda dan lain yang tidak terbawa dalam evakuasi.  Sehingga tidak heran bila pemerintah kemudian memutuskan akan membeli hewan ternak warga korban bencana dan akan mengevakuasi warga secara paksa.

Kita menunggu kembali apakah keputusan yang telat ini; dapat efektif mencegah korban jiwa lebih banyak lagi?

Semoga kebijakan yang menghargai nyawa anak bangsa baik ini; 1.Memaksa Evakuasi (no more mbah marijan) ; 2. Mengganti kerugian ternak; 3. Mengganti kerugian lainnya dapat juga dijalankan oleh siapapun pemerintahnya.

Mari berdoa agar merapi cepat tidur nyenyak kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline