Lihat ke Halaman Asli

Inview

Indonesia View

Bank Sampah untuk Bebaskan Sampah 2020

Diperbarui: 4 Februari 2016   12:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber Gambar: Dok. Pribadi"][/caption]Masalah Sampah merupakan masalah yang belum pernah selesai. Walaupun ada gerakkan pemerintah bebas sampah 2020 (lihat: BebasSampah). Namun kita ragu terhadap hal ini, apakah mungkin sampah yang mengunung di seluruh Indonesia akan tersikat hilang dan bukankah ini adalah hal yang mustahil. Walaupun kelihatan hal ini tidak mungkin, kami dari berbagai Bank Sampah yakin terhadap gerakkan ini, jika bersatu menyuarakan 2020 tidak ada lagi sampah.

Bagaimana Bank Sampah mengelola sampah sehingga mereka yakin bahwa 2020 bebas sampah. Dalam beberbagai leterasi Bank Sampah, maka kita akan menemukan menimal 5 langkah sukseskan mendirikan Bank Sampah, yaitu Sosialisasi awal, Pelatihan teknis, Pelaksanaan sistem, pemantauan dan evaluasi. (Unilever,…Sistem Bank Sampah). Bank Sampah sendiri artinya suatu system pengelolaan sampah secara kolektif yang mendorong masyarakat untuk berperan aktif di dalamnya.

Kebanyakan Bank Sampah di Indonesia masih berbasis memilah dan memisahkan sampah seperti mana sampah organik, non-organik dan hanya sebatas mengumpulkan kemudian di jual ke pengepul. Kemudian juga ada beberapa Bank Sampah yang mendekati pengolahan sampah dengan kerajinan tangan untuk Accessoris wanita, permainan anak-anak dan lain-lain. Jika hanya sebatas ini maka mustahil bisa bebas sampah pada tahun 2020. Menurut wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu menegaskan pengelolaan sampah Kota Bekasi dengan membuat Lubang Resapan Biopori (LRB) dan pembuatan Kompos. Kompos merupakan pupuk hasil dari sampah penguraian sisa makanan, bangkai binatang dan lain-lain. Dengan demikian menurutnya tanah akan subur dengan LRB dan tanaman akan lebih subur dengan kompos, maka masalah sampah di Bekasi Jawa Barat selesai masalahnya tanpa harus dibawa ke TPA. (lihat siaran bekasi urban city)

Jika kita analisis dari pengololaan sampah pemerintah Kota Bekasi, maka hal ini hanya bisa menjawab setengah dari permasalahan sampah. Bagaimana dengan sampah yang tidak bisa didaur ulang dan tidak bisa dijadikan kompos. Pimpinan Komunitas Revolusi Energi Nusantara (KEREN), Soeseno berusaha untuk menyelesaikan perkara sampah ini dengan pendekatan Energi yang mana sampah seperti plastik di jadikan bahan bakar, menjadikan sampah menjadi bioaktivator, yang mana biokativator ini masih memiliki puluhan turunan lainnya. Selain berfungsi menyuburkan tanaman biokativator juga bisa digunakan untuk pakan ikan dan kecantikan.

Maka jika hal ini di gabungkan antara gerakkan Bank Sampah dan gerakkan Energi, maka kita akan yakin terhadap bebas sampah 2020. Inilah yang namanya berkah oleh sampah dan berkah olah sampah, yang kemudian di singkat menjadi BOS Consulting.

Dengan demikian saya mengutip pendapat teman saya Ahmad Dahlan S.Pd. (Pujut Dahlan) selaku direktur Bank Sampah Pelopor Mandiri, “Sampah sangat bernilai tinggi jika dikelola oleh orang-orang yang kreatif dengan pendekatan enterprenuer, sehingga sampah bukan masalah tapi menjadi berkah”. (Lombok post 17/11/2015)

Untuk mensukseskan permasalahan sampah terutama di Jakarta dan juga didaerah lain termasuk di Aceh. Maka patutlah untuk mendirikan Bank Sampah disetiap RT atau RW. Kemudian melakukan pendekatan-pendekatan pengelolaan sampah seperti kerajinan tangan, energy, pertanian dan sebagainya. Sehingga lingkungan kita menjadi bersih tanpa sampah dan indah serta enak dipandang di mata.

Bekasi, 30 Januari 2015

 

*) Penulis merupakan Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam di STID Mohammad Natsir Jakarta dan pengurus Bank Sampah Pelopor Mandiri Kota Bekasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline