Pemain Indonesia di Olimpiade Rio 2016
Bulutangkis kembali jadi andalan Indonesia dalam berburu medali di ajang Olimpiade Rio 2016, berbeda dengan cabang lain yang akan di apresiasi tinggi walau hanya mendapat medali perak atau medali perunggu, namun tidak dengan Bulutangkis medali perak dan perunggu adalah sebuah kegagalan, medali emas adalah harga mati, Bulutangkis tanpa emas ibarat sayur tanpa garam.
Indonesia sendiri berhasil meloloskan 6 wakil di lima sektor yang dipertandingkan, ke 6 wakil tersebut adalah Lindaweni Fanetri (Tunggal Putri), Tommy Sugiarto (Tunggal Putra), Gresya/Nitya (Ganda Putri), Ahsan/Hendra (Ganda Putra), Tantowi/Liliana, Praven/ Debby ( Ganda Campuran).
Undian penyisihan Grup cabang Bulutangkis telah dilakukan pada hari Selasa 26 Juli 2016, menarik untuk mencoba mengotak-atik peluang atlet bulutangkis kita dibabak penyisihan grup tersebut.
Dimulai dari sektor tunggal putri yang diikuti 40 atlet dan dibagi dalam 13 grup dengan 13 pemain unggulan, namun sayang Lindaweni tidak termasuk dalam 13 unggulan yang mengisi masing-masing grup, hal ini membuat Lindaweni berpeluang bertemu lawan berat dibabak penyisihan grup, dan benar saja setelah diundi Lindaweni Fanetri menempati grup J bersama unggulan ke enam asal Jepang Nozomi Okuhara dan tunggal putri Vietnam Vu Thi Trang, aturan yang hanya meloloskan juara grup membuat langkah Lindaweni lolos dari grup ini menjadi sangat berat, butuh sedikit keajaiban dan tentunya usaha yang sangat keras dari Lindaweni untuk bisa lolos dari grup ini, Nozomi Okuhara adalah sandungan terbesar buat Lindaweni Fanetri.
Berbeda dengan tunggal putri tunggal putra sedikit mendapat angin segar dalam hasil drawing, Tommy Sugiarto yang merupakan unggulan ke 7 mendapat undian berada di grup J, bersama Howard Shu (USA) Oslani Guerrero (Kuba), melihat komposisi ini harusnya tidaklah sulit bagi Tommy untuk lolos ke babak berikutnya.
Disektor ganda putri Indonesia yang menempati unggulan ketiga mendapat undian berada digrup C, Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii, berada satu grup dengan
Heather Olver/Lauren Smith, Poon Look Yan/Tse Ying Tsuet (Hongkong) dan Vivian Kah Mun Hoo/Woon Khe Wei (Malaysia), dari ketiga pasangan tersebut, lawan yang patut diwaspadai Greysia/NityA adalah ganda putri Malaysia, selain terkenal cukup tangguh jika bermain di ajang Multieven, pasangan ini juga mempunyai motivasi yang berlipat jika bertemu dengan pasangan Indonesia, namun demikian rasanya Greysia/ Nitya akan tetap bisa melenggang kebabak berikutnya, karena berbeda dengan sektor tunggal yang hanya meloloskan juara grup kebabak berikutnya, disektor ganda, juara dan runner up juga berhak untuk lolos kebabak berikutnya, dengan demikian peluang Greysia/Nitya untuk lolos sangat besar, minimal menjadi Runner up grup.
Ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berada di grup D, Bersama Chai Biao/Hong Wei (China), Manu Attri/Sumeeth Reddy (India), Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang),Bagi saya pribadi grup ini yang paling mendebarkan untuk ditunggu hasilnya, selain faktor Ahsan/Hendra yang sangat diharapkan oleh rakyat Indonesia untuk kembali membawa pulang medali emas, faktor yang membuat deg-degan adalah penampilan Ahsan/Hendra sepanjang Tahun 2016 yang tidak begitu meyakinkan, Ahsan/Hendra sekarang sering kalah oleh pemain non unggulan dan juga sering kalah di babak-babak awal Turnamen BWF yang meraka ikuti, ditambah lagi grup D ini juga di isi oleh pasangan China, Chai Biao/Hong Wei dan pasangan Jepang, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa yang berpotensi besar menghadang langkah Ahsan/Hendra untuk maju ke babak berikutnya, semoga Ahsan/Hendra kembali ke permainan terbaik mereka, sehingga mimpi Rakyat Indonesia untuk meraih medali emas menjadi kenyataan.
Yang terakhir adalah sektor ganda campuran Indonesia yang diwakili oleh Tantowi Ahmad/Liliana Natsir dan Praven Jordan/ Debby Susanto, Tantowi/Liliana yang merupakan unggulan ketiga, berada di grup C bersama Bodin Issara/Savitre Amitrapai (Thailand), Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia), Robin Middleton/Leanne Choo (Australia).
Meski penampilan Tantowi/Liliana akhir-akhir ini terlihat menurun, namun untuk lolos dari grup ini bukanlah suatu hal yang berat untuk pasangan andalan Indonesia ini.
Beralih ke Praven Jordan/Debby Susanto yang berada digrup A, bersama juara bertahan, Zhang Nan/Zhao Yunlei (China), Lee Chun Hei/Chau Hoi Wah (Hongkong), Michael Fuschs/Birgit Michels (Jerman), Grup yang tidak akan mudah dilewati Praven/Debby, unggulan satu asal China sudah pasti jadi lawan yang sangat sulit untuk dikalahkan, lihatlah rekor head to head mereka, 7-1 untuk keunggulan pasangan China, ini membuktikan keunggulan pasangan negeri Tiongkok tersebut atas pasangan Indonesia, pasangan Hongkong dan Jerman pun bukanlah lawan yang akan dengan mudah dikalahkan oleh pasangan Praven/Debby, dua pasangan tersebut berpotensi menjegal langkah Praven/ Debby untuk lolos kebabak berikutnya, Namun melihat rekor pertemuan terakhir Praven/Debby melawan ketiga lawannya di Grup A ini, yang kesemuanya dimenangkan oleh Praven/Debby maka saya optimis Praven/Debby akan melaju mulus ke babak berikutnya.
Akhir kata mari kita doakan Atlet kita yang bertanding di Olimpiade, Agar selalu diberikan Kesehatan,Kekuatan, Keberuntungan, dan Kemudahan untuk mempersembahkan medali emas, untuk Negeri Indonesia yang kita cintai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H