Kenaikan harga beras yang dirasakan semua warga saat ini, bagi petani padi sawah di Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan Kamis Pagi (18/1/2018) tidak merasakan keuntungan dari naiknya harga, pasalnya kenaikan harga beras terjadi setelah masa panen petani berlangsung.
Para petani di Luwu saat ini umumnya memasuki masa tanam atau masa pembersihan lahan, sehingga masa panen akan berlangsung tiga bulan kedepan.
Menurut petani kenaikan harga beras di pasaran tidak diikuti dengan kenaikan harga gabah sehingga hanya diuntungkan oleh satu pihak sementara produksi beras petani akhir tahun 2017 lalu rata rata mencapai 7 ton per hektar. Harga gabah kering giling di Luwu saat ini seharga 4.800 rupiah perkilogram.
"Kenaikan harga Beras, bagi kami petani di Luwu yang baru memasuki masa tanam dan pembersihan lahan sama sekali tidak memberi keuntungan, karena kenaikan beras terjadi setelah masa Panen berlangsung," ujar Sahrir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H